Duniaindustri.com (Mei 2024) – Prabowo Subianto menyampaikan dalam Qatar Economic Forum pada 15/5 kemarin terkait target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prabowo akan mengejar target pertumbuhan 8 persen dalam lima tahun pemerintahannya.
Target 8 persen tersebut pernah Prabowo sampaikan juga dalam Mandiri Investment Forum pada Maret 2024 lalu. Seolah, resep kebijakan ekonomi Prabowo akan lebih baik daripada kebijakan ekonomi Jokowi yang pertumbuhan ekonominya hanya berkisar 4.8%-5.3% selama periode 2014-2022 atau dua kali masa kepresidenannya Jokowi.
“Bagaimana jurus ekonomi Prabowo mampu mencapai target 8% tersebut? Bila jurus ekonomi yang ditempuh tidak berbeda dengan zaman kepresidenan Jokowi, maka target 8 persen tidak mungkin dicapai,” kata Achmad Nur Hidayat MPP (Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta), kemarin.
Menurut dia, ada dua alasan utama kenapa kebijakan ekonomi saat ini tidak dapat menjadikan ekonomi tumbuh 8 persen: Pertama, kondisi ekonomi global yang makin melambat dan Kedua, kondisi domestik yang diwarnai inflasi tinggi serta suku bunga yang naik.
Harus diakui, dalam 9 tahun terakhir (2014-2023), alokasi anggaran yang besar ke infrastruktur oleh Presiden Jokowi telah mengurangi pos untuk penggerak konsumsi. Hilangnya subsidi BBM membawa dampak besar kepada pertumbuhan ekonomi domestik. Kebijakan ekonomi Jokowi belum berhasil secara optimal meningkatkan konsumsi masyarakat. Padahal, konsumsi rumah tangga berkontribusi besar terhadap PDB. Ketidakmampuan untuk mendorong konsumsi ini turut menghambat pertumbuhan ekonomi yang baik.
“Bila pola yang sama digunakan Prabowo, target 8 persen hanya omong kosong saja,” paparnya.
Pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi melambat menjadi 2,9 persen pada 2024 akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Keamanan global yang semakin rentan, konflik di Timur Tengah, perang Ukraina, dan ketegangan Laut China Selatan akan menambah tekanan pada permintaan komoditas ekspor Indonesia, terutama kelapa sawit dan olahan nikel.
“Bila Prabowo masih mengandalkan kedua komoditas ekspor tersebut, target 8 persen juga sulit dicapai,” ujarnya.
Perlu Pembaharuan Ekonomi
Pada Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan sebesar 8 persen melalui pembelajaran ekonomi dari Jokowi dan melalui peningkatan investasi serta kolaborasi antara pelaku ekonomi, termasuk UMKM.
Namun, dalam penjelasan Prabowo dalam forum tersebut, belum nampak rencana kebijakan ekonomi yang dapat dikatakan menjadi game changer dari kebijakan sebelumnya. Prabowo perlu melakukan pembaharuan ekonomi yang akan membawa perubahan dalam capaian pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan Daya Beli Masyarakat
Masyarakat mengalami penggerusan daya beli disebabkan oleh menurunnya pendapatan riil pekerja formal dan beratnya beban hidup karena naiknya harga-harga pokok, pengenaan pajak PPN yang terus membesar, dan hilangnya berbagai subsidi yang diperlukan publik seperti BBM dan LPG.
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah dapat mengambil beberapa langkah penting:
Pertama, menjaga stabilitas harga pangan dan energi melalui kebijakan cadangan stabilisasi harga pangan dan subsidi energi untuk mencegah inflasi yang berlebihan.
Kedua, meninjau ulang kebijakan kenaikan PPN dan mempertimbangkan insentif pajak untuk meringankan beban masyarakat.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: