Duniaindustri.com (Desember 2020) – Menjelang akhir 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan enam menteri baru hasil reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Dari enam menteri itu, dua menteri baru di bidang ekonomi dinilai ikut memberikan ‘angin segar’ bagi pemulihan ekonomi di 2021.
Dua menteri baru di bidang ekonomi itu adalah menteri pariwisata dan ekonomi kreatif serta menteri perdagangan. Kedua jabatan menteri yang strategis mengingat sektor-sektor yang dinaunginya terhempas dampak pandemi Covid-19 secara langsung. Tak disangkal, pariwisata dan perdagangan menjadi dua sektor yang paling terpukul akibat pandemi.
Presiden Jokowi mengumumkan menteri baru di jajaran cabinet yang akan dilantik pada Rabu (23/12). “Pelantikan akan dilaksanakan Insya Allah Rabu pagi,” ujar Jokowi, di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, usai mengumumkan perombakan kabinet Indonesia maju dengan memasukkan enam menteri baru.
Adapun keenam menteri baru itu adalah 1) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang diangkat menjadi menteri sosial menggantikan Juliari Batubara. Juliari kini menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan suap terkait bantuan sosial untuk wilayah Jabodetabek 2020.
2) Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, yang ditetapkan sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio. 3) Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, menjadi menteri kesehatan menggantikan Terawan Agusputranto. 4) Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Menteri baru ini adalah ketua Gerakan Pemuda Ansor yang berada di bawah Nahdlatul Ulama.
5) Wakil Menteri Pertahanan Sakti, Wahyu Trenggono, dipercaya menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka KPK dalam kasus dugaan penerimaan suap terkait penetapan izin ekspor benih lobster.
Dan 6) Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, M Luthfi, didapuk menjadi menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. Luthfi diketahui pernah menjadi menteri perdagangan pada Februari-Oktober 2014 setelah sebelumnya menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.
Optimisme 2021
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) meyakini kondisi perekonomian nasional di tahun 2021 secara makro akan lebih baik dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan tahun depan pertumbuhan perekonomian akan tumbuh di level 4,8% – 5,8%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan perekonomian yang lebih baik di tahun depan juga didukung oleh terjaganya tingkat inflasi yaitu di kisaran 3 persen plus minus 1 persen. Kemudian defisit transaksi berjalan diperkirakan akan berada di level 1 – 2 persen dari PDB. Sementara untuk tingkat pertumbuhan kredit diyakini akan menyentuh level 7 – 9 persen.
“Kami melihat dan optimis bahwa perbaikan ekonomi akan terus berlangsung dan pemulihan ekonomi di tahun 2021 akan lebih baik. Kami yakin di triwulan IV 2020 akan mulai ke arah positif meski kecil dan nanti akan meningkat sekitar 4,8 – 5,8 persen di 2021,” ujar Perry dalam Outlook Perekonomian Indonesia “Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021 secara virtual, Selasa (22/12).
Perry menyebutkan ada tiga alasan mengapa pada tahun 2021 mendatang pertumbuhan ekonomi dan kondisi perekonomian secara makro akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020. Pertama adalah mulai bangkitnya sumber – sumber pertumbuhan ekonomi seperti kinerja ekspor yang mengalami surplus. Kemudian belanja modal pemerintah yang kian ekspansif sehingga mampu mendorong peningkatan konsumsi domestik. Selanjutnya adalah pertumbuhan investasi baik investasi pemerintah dan swasta yang terus meningkat.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketidakpastian yang tinggi pada 2021 membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai institusi internasional mengalami revisi. “Ini seiring perkembangan pandemi yang menciptakan ketidakpastian yang tinggi,” kata Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2021 mencapai 5,0%. Sementara Asian Development Bank (ADB) untuk periode yang sama memproyeksikan tumbuh 4,5%. Selain itu, Bank Dunia mengeluarkan proyeksi pertumbuhan mencapai 4,4%. “Terakhir, OFCD mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,0%,” ujar Sri Mulyani.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: