Duniaindustri.com (Desember 2021) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita telah melayangkan surat kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait usulan redefinisi pajak penjualan barang mewah (PPNBM) dengan sejumlah rekomendasi yang mengerucut pada penghapusan pajak tersebut untuk kategori mobil tertentu. Redefinisi barang mewah itu diusulkan untuk dihapus untuk kategori mobil seharga Rp 250 juta, maksimal 1.500 cc, dan telah memenuhi syarat local content 80%.
“Saya sudah kirimkan surat ke Menkeu untuk redefinisi barang mewah. Usulan kami, harga mobil Rp 250 jutaan itu mobil rakyat, dan bukan lagi barang mewah. Kategori lainnya maksimal 1.500 cc serta pendalaman struktur manufaktur yang ada di Indonesia,” ujar Menperin dalam konferensi pers akhir tahun dan outlook 2022 di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, dari tiga hal itu Kemenperin sudah mengusulkan ke Menkeu untuk pengenaan PPBM mobil rakyat dikategorikan bukan lagi barang mewah, sehingga tidak ada lagi rezim PPNBM. “Saya sudah kirimkan surat ke Menkeu. Silakan ditanya langsung respondnya ke Menkeu,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, industri otomotif merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Selain itu, Agus pun telah mengajukan insentif yang berbasis emisi karbon, di mana semakin kecil kendaraan menghasilkan emisi karbon, maka akan semakin kecil pula pengenaan pajaknya. “Jadi, ini kami ajukan juga kepada Menkeu untuk dapat ditindaklanjuti,” tutur Agus. Seperti diketahui, terkait diskon PPnBM untuk industri otomotif akan berakhir pada pengujung tahun ini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier menjelaskan diskon PPNBM telah terbukti menggairahkan sektor otomotif nasional. “Pengurangan PPNBM 1% telah memberikan dampak positif dengan penambahan setoran PPN sebesar 2%. Jadi kebijakan ini positif,” tuturnya.( */Dry/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 247 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 247 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: