Duniaindustri.com (Juni 2023) — Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak Indonesia hingga akhir Mei 2023 masih mampu tumbuh double digit, meskipun melambat dibandingkan penerimaan di periode yang sama pada tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, realisasi penerimaan pajak dari awal tahun 2023 hingga Mei 2023 sudah mencapai Rp830,29 triliun. Penerimaan pajak ini sudah setara 48,33% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2023.
“Kinerja penerimaan pajak tersebut tumbuh 17,7% meskipun melambat dibandingkan penerimaan tahun lalu yang berhasil tumbuh 53,5%. Perlambatan ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas utama serta perlambatan impor,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2023 yang dipantau via YouTube, di Jakarta, Senin (26/6).
Sri Mulyani mengakui capaian ini memang menunjukkan penerimaan pajak pertumbuhannya semakin melandai. “Pertumbuhannya tidak sekuat seperti di awal tahun. Memang tahun lalu pertumbuhannya sudah sangat tinggi,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani kemudian merinci, untuk Pajak Penghasilan (PPh) non migas tercatat Rp 486,94 triliun atau 55,74% dari target. Pencapaian ini berhasil tumbuh 16,40% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Sementara itu, penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPnBM akhir Mei 2023 ini tercatat Rp 300,64 triliun atau 40,47% dari target. Realisasi ini juga tumbuh 21,31% yang didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi yang ekspansif.
“Kenaikan dari PPh non migas dan PPN ini menggambarkan secara langsung tidak langsung kegiatan ekonomi, karena ini kegiatan ekonomi yang kemudian menimbulkan implikasi kewajiban pajak,” jelas Sri Mulyani.
Kemudian, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya juga tumbuh 177,24% atau Rp 5,78 triliun. Realisasi PBB dan pajak lainnya ini juga telah mencapai 14,45% dari target. Pun, PPh Migas tercatat Rp 36,94 triliun atau 60,12% dari target. Ini juga tumbuh 2,48% yang didorong oleh penurunan harga komoditas.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menyebut, penerimaan pajak ke depannya akan termoderasi lantaran adanya kebijakan Program Pengunkapan Sukarela (PPS) yang tidak terulang. “Selain itu penerimaan pajak juga akan bergantung pada fluktuasi konsumsi, belanja pemerintah, impor dan harga komoditas,” tutup Sri Mulyani.(*/berbagai sumber/ tim redaksi 09/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: