Duniaindustri.com (Februari 2021) — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sektor pariwisata domestik masih mengalami tekanan luar biasa hingga akhir 2020. Tercatat pada periode tersebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebanyak 164,1 ribu orang. Meski angka tersebut meningkat dibandingkan November 2020, yakni 13,58 persen, namun jumlah wisman masih terpaut sangat jauh ketimbang periode yang sama tahun 2019.
Kepala BPS, Suhariyanto, menjelaskan pada Desember 2019 jumlah wisman tercatat 1,37 juta orang. Dengan begitu tingkat kunjungan wisman periode itu anjlok 88,08 persen (year-on year). Sementara pada periode November 2020 jumlah wisman mencapai 144,5 ribu orang.
“Pandemi Covid-19 membawa dampak luar biasa bagi sektor pariwisata dan sektor pendukungnya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara, karena beberapa negara yang menjadi pangsa pasar utama wisman Indonesia ada pelarangan bepergeian ke luar negeri atau travel band karena negeranya terjadi second wave sehingga melakukan lockdown,” tutur Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2).
Secara kumulatif, sejak Januari hingga Desember 2020, jumlah kunjungan wisman yang datang ke Indonesia mencapai 4,02 juta orang. Dibandingkan periode yang sama 2019, jumlah kunjungan tersebut anjlok sangat dalam, yaitu 75,03 persen.
Menurut Suhariyanto, warga asing yang datang ke Indonesia selama Desember 2020 mayoritas adalah kelompok bisnis atau pekerja, bukan kunjungan untuk tujuan wisata.
“Ini merupakan tantangan luar biasa untuk sektor pariwisata di tahun 2020. Nampaknya sektor pariwisata masih akan menghadapi tantangan berat selama pandemi belum terkendali,” kata dia.
Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan bahwa peningkatan wisman yang datang ke Indonesia membawa berkah bagi tempat penginapan seperti hotel berbintang. Hal itu diketahui dari kenaikan angka TPK (tingkat penghunian kamar) hotel berbintang.
Pada Desember 2020 terjadi kenaikan angka TPK meski tipis sebesar 0,65 poin dari sebelumnya di level 40,14 persen menjadi 40,79 persen. Sementara dibandingkan secara tahunan, angka TPK anjlok 18,60 poin.
“Kalau kita lihat akhir tahun lalu ada beberapa kegiatan yang dilakukan instansi pemerintah atau swasta dengan menetapkan protokol kesehatan yang ketat. TPK tertinggi di Kalimantan Timur, Lampung dan Papua Barat, lalu yang paling rendah ada di Bali, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau,” ujarnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 219 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 219 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: