Latest News
You are here: Home | World | Mengawal Target Investasi Rp1.950 Triliun, Tantangan Besar di Tengah Ketidakpastian Global
Mengawal Target Investasi Rp1.950 Triliun, Tantangan Besar di Tengah Ketidakpastian Global

Mengawal Target Investasi Rp1.950 Triliun, Tantangan Besar di Tengah Ketidakpastian Global

Duniaindustri.com (Januari 2025) — Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai target investasi sebesar Rp1.950 triliun pada tahun 2025. Target ini jauh lebih tinggi dari capaian tahun-tahun sebelumnya, terutama mengingat ketidakpastian global dan dinamika politik internasional.

Selain itu, realisasi investasi lima tahun sebesar Rp13.528 triliun yang direncanakan juga terlihat sulit dicapai, terutama jika berbagai hambatan domestik dan eksternal tidak segera diatasi.

“Menargetkan angka Rp1.950 triliun merupakan sebuah ambisi besar, namun realisasinya diragukan. Pertama, ketidakpastian geopolitik global menjadi faktor utama yang menghambat aliran investasi ke negara-negara berkembang. Ketegangan di berbagai kawasan, seperti konflik Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, dan dampak perubahan kebijakan ekonomi global, menciptakan risiko besar bagi investor,” kata Achmad Nur Hidayat, MPP (Ekonom dan Pakar Kebijakan UPN Veteran Jakarta) dalam keterangan tertulis, kemarin.

Di sisi lain, kebijakan “America First” yang kembali ditekankan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam tren investasi ke luar negeri. Dengan fokus untuk menarik kembali investasi ke dalam negeri (reshoring), perusahaan-perusahaan besar lebih mungkin mengalihkan modal mereka ke Amerika Serikat daripada menanamkannya di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Kepala BKPM, Rosan Roeslani, juga menyebutkan bahwa dengan anggaran Kementerian Investasi sebesar Rp681,8 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, pencapaian target ini menjadi semakin sulit. Keterbatasan sumber daya untuk menarik investor, ditambah ketatnya persaingan dengan negara lain, mempersempit peluang Indonesia untuk mencapai target ini.

Menurut Achmad, tambahan investasi semestinya dapat mendongkrak penciptaan lapangan kerja. Namun, realitas menunjukkan bahwa dampaknya tidak selalu sejalan dengan harapan. Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah investasi dari China yang sering kali membawa tenaga kerja asing dalam proyek-proyek mereka.

Data menunjukkan bahwa pada beberapa proyek besar, porsi tenaga kerja asal China lebih dominan dibandingkan pekerja lokal, yang menimbulkan kekhawatiran terkait manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai contoh, investasi di sektor infrastruktur dan tambang sering kali menyertakan pekerja asing dengan alasan kebutuhan keterampilan khusus. Hal ini menyebabkan tenaga kerja lokal kehilangan peluang untuk terlibat dan memperoleh manfaat dari proyek-proyek tersebut.

Selain itu, transfer teknologi dan keterampilan kepada pekerja lokal juga terbatas, sehingga potensi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia terhambat. Hambatan lain yang mengurangi dampak penciptaan tenaga kerja adalah ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja lokal dengan kebutuhan industri.

Tanpa investasi yang cukup pada pelatihan vokasi dan pendidikan teknis, Indonesia akan terus menghadapi kesenjangan ini.

Dengan target investasi Rp1.950 triliun, pemerintah memperkirakan dapat menciptakan 1,5 juta hingga 2 juta lapangan kerja baru. Namun, tanpa penyesuaian strategi, angka tersebut sulit dicapai.

Tren lima tahun terakhir menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja dari investasi yang masuk sering kali tidak optimal, terutama pada sektor-sektor yang didominasi oleh teknologi tinggi dan padat modal, bukan padat karya.

Realisasi penciptaan lapangan kerja juga terhambat oleh regulasi yang belum sepenuhnya mendukung tenaga kerja lokal. Misalnya, pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja asing masih kurang ketat, sehingga banyak pelanggaran yang tidak ditindak tegas.

Jika kondisi ini tidak diubah, investasi besar sekalipun tidak akan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia. Target investasi Rp1.950 triliun pada tahun 2025 adalah sebuah ambisi yang baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, tantangan yang dihadapi, baik dari ketidakpastian global, keterbatasan anggaran, maupun hambatan domestik, menunjukkan bahwa pencapaian target ini tidak akan mudah.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis yang berfokus pada daya saing, perlindungan tenaga kerja lokal, dan diversifikasi investasi untuk memastikan bahwa target ini tidak hanya tercapai secara kuantitatif tetapi juga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.(*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top