Duniaindustri.com (Juni 2021) – Proyek Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 ditargetkan dapat diluncurkan pada 2023 setelah adanya kepastian pembiayaan termasuk dukungan pendanaan dari HSBC dan sindikasi bank ternasional. HSBC telah merangkul sindikasi bank internasional, export credit agency dan bank pembangunan multilateral untuk mendukung pembiayaan proyek tersebut.
Proyek SATRIA merupakan satelit multifungsi nasional pertama yang diselenggarakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informatika RI untuk menyediakan layanan internet pita lebar (broadband) termasuk akses WiFi gratis, di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik termasuk sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan di daerah terpencil di Indonesia.
Proyek SATRIA ini juga merupakan inisiatif yang terpuji dari Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan digital dan memenuhi kebutuhan online secara cepat seiring pandemi COVID-19. Apalagi meskipun jumlah pengakses internet Indonesia telah mencapai 202,6 juta, penyebarannya sendiri belum merata di seluruh Indonesia.
Proyek satelit multifungsi Satria-1 ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal ke-III 2023. Satelit Satria-1 dengan kapasitas 150 Gbps tersebut akan digunakan untuk pengadaan jaringan wifi di 150.000 titik pelayanan publik di seluruh Indonesia. Jadi, setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan 1 Mbps/per detik.
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Indonesia, SATRIA menjadi salah satu kunci pengembangan konektivitas broadband secara nasional, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan masih banyak masyarakat yang belum terjangkau akses internet. Melalui proses tender yang sangat kompetitif, Konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit broadband dalam proyek SATRIA.
“Dengan adanya proyek SATRIA, kami berharap PSN dapat membantu ribuan sekolah serta fasilitas pelayanan publik, juga membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” jelas Adi Rahman Adiwoso, President Director PT Pasifik Satelit Nusantara dalam keterangan resmi, Selasa (22/6).
Apalagi tahun lalu, data dari Kominfo menunjukkan masih ada sekitar 12.500 desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses internet yang memadai. Kementerian Pendidikan juga mencatatkan sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum mendapatkan akses internet.
Untuk itu, melalui Direktorat Global Banking HSBC akan memanfaatkan jaringan globalnya dalam menghadirkan solusi perbankan yang terintegrasi untuk mendukung kesuksesan proyek SATRIA, termasuk advisory, arranging, hedging, trade finance, dan layanan account & agency. Sebagai satu-satunya Financial Advisor dan Sole Social Structuring Bank untuk proyek SATRIA, HSBC memimpin strukturisasi pembiayaan multi-tranche yang terdiri dari kredit dengan jaminan BPIfrance yang dibiayai oleh HSBC , Santander dan Korea Development Bank, serta kredit komersial tanpa jaminan yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.
Menurut Franois de Maricourt, President Director PT Bank HSBC Indonesia permintaan terhadap integrasi data akan terus meningkat selama pandemi dan kedepannya. Untuk itu, melalui dukungan jaringan global serta keahlian HSBC dalam strukturisasi pembiayaan, perusahaan berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh. ” Khususnya melalui SATRIA, yang kami yakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia,” paparnya.
Sebagai informasi, proyek SATRIA menjadi proyek swasta pertama di Indonesia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank. Selain itu, SATRIA juga merupakan satelit pertama di dunia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.
Transaksi pembiayaan ini berhasil mendapatkan predikat sebagai social loan untuk membiayai proyek SATRIA dalam PSN Social Financing Framework yang baru. Sustainalytics memberikan opini pihak kedua (Second-Party Opinion) mengenai PSN Social Financing Framework, dan merupakan opini yang kredibel dan berdampak luas, serta selaras dengan empat komponen utama dalam Social Bonds Principles 2020 dan Social Loan Principles 2021.
Satelit SATRIA akan diluncurkan pada 2023. Proyek ini akan melengkapi berbagai inisiatif pemerintah sebelumnya termasuk Palapa Ring yang termasuk di dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia.
HSBC sebelumnya telah memberikan fasilitas bank guarantee yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optik 4G Indonesia yang termasuk dalam proyek Palapa Ring. Sejak saat itu, internet super cepat yang dihadirkan melalui proyek Palapa Ring telah berhasil menghubungkan kepulauan Indonesia melalui jaringan kabel laut dan darat sepanjang 35.000 km.
Sebelumnya, pemerintah memastikan proyek pembangunan satelit multifungsi Satria-1 dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). “Sudah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/2).
Pembangunan satelit ini, melibatkan PT Satelit Nusantara III. Produksi dilakukan oleh Thales Alenia Space milik Prancis. Peluncuran akan mempergunaan roket Falcon 9 dari SpaceX, Amerika Serikat.
Capital expenditure (capex) proyek ini mencapai US$545 juta atau setara dengan Rp7,68 triliun. Terdiri dari porsi ekuitas senilai US$114 juta atau Rp1,61 triliun dan pinjaman US$431 juta (Rp6,07 triliun).(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: