Duniaindustri.com (Maret 2022) – Memasuki periode kuartal II (bulan April-Juni) 2022, pelaku industri dihadapkan pada tantangan seberapa jauh pemulihan market demand di pasar domestik. Apakah momentum Ramadan-Lebaran yang umumnya menjadi peak season dapat mendongkrak demand secara signifikan, di tengah trend meredanya pandemi?
Berbagai sentimen positif memang telah muncul menyiratkan tahap pemulihan market demand di jalur yang tepat. Sentimen positif itu antara lain realisasi belanja negara yang cukup tinggi, lonjakan harga komoditas yang menjadi angin segar bagi ekspor sumber daya alam, serta indeks belanja konsumen yang mulai merangkak naik.
Namun, di sisi lain, efek pandemi yang telah menyelimuti selama lebih dari 25 bulan terakhir masih terasa membayangi trend pemulihan. Demikian juga krisis bahan pokok seperti minyak goreng yang ikut menggerus daya beli masyarakat luas.
Tim Duniaindustri.com menilai momentum peak season di kuartal II 2022 berpotensi menjadi pondasi trend pemulihan yang lebih cepat ke depan, jika Indonesia mampu mengoptimalkan kondisi lonjakan harga komoditas dunia. Upaya hilirisasi komoditas serta percepatan belanja negara mengindikasikan jalur yang tepat untuk menstimulus permulihan daya beli, meski masih membutuhkan waktu jeda (time leg) untuk mendorong roda perekonomian yang lebih luas. Sektor pariwisata dan pendidikan yang masih tertinggal, akibat pembatasan aktivitas, perlu didorong lebih besar untuk menimbulkan efek berantai (multiplier effect) yang lebih kuat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengungkapkan realisasi belanja negara sampai dengan akhir Februari 2022 mencapai Rp282,7 triliun. Jumlah ini mencapai 10,4% terhadap pagu anggaran di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) 2022 yang sebesar Rp2.714 triliun.
“Sampai dengan Februari belanja APBN kinerjanya baik mencapai Rp282,7 triliun. Artinya sebanyak 10,4% dari total APBN sudah kita jalankan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual, Senin (28/3).
Secara rinci, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp78,6 triliun atau 8,3% terhadap APBN . Selanjutnya belanja non K/L Rp93,6 triliun atau setara 9,4% terhadap APBN, utamanya didukung penyaluran subsidi energi dan pembayaran pensiun atau jaminan kesehatan aparatur sipil negara (ASN). “Kemudian transfer daerah mencapai Rp110,5 triliun atau 14,4% dari alokasi APBN ,” ujar Sri Mulyani.
Realisasi pembiayaan investasi mencapai Rp12 triliun per 15 Maret 2022. Pembiayaan investasi ditujukan untuk Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) sebesar Rp 10 triliun, kasih pemerintah untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 2 triliun.
“Ini semuanya menggambarkan bahwa secara strategis APBN akan terus berperan untuk memulihkan ekonomi dan tetap menangani pandemi karena itu penting, memulihkan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, memulihkan ekonomi dengan mendukung UMKM , memulihkan ekonomi melalui belanja negara, dan juga untuk masyarakat dari sisi kesehatan,” pungkas Sri Mulyani.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: