Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Memprihatinkan, Impor Susu Tembus 80% Imbas Buruknya Tata Kelola Ekosistem Peternakan
Memprihatinkan, Impor Susu Tembus 80% Imbas Buruknya Tata Kelola Ekosistem Peternakan

Memprihatinkan, Impor Susu Tembus 80% Imbas Buruknya Tata Kelola Ekosistem Peternakan

Duniaindustri.com (Oktober 2024) — Dewan Persusuan Nasional (DPN) menilai importasi susu yang mencapai lebih dari 80 persen dari kebutuhan nasional ini terjadi akibat carut marutnya pengelolaan ekosistem peternakan sapi perah rakyat akibat ketiadaan pemerintah memberikan kebijakan atau regulasi yang tepat.

Ketua Umum DPN Teguh Boediyana menjelaskan, data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat total kapasitas produksi pengolahan susu nasional saat ini mencapai 4,64 juta ton per tahun. Jumlah ini merepresentasikan pemenuhan sekitar 20 persen dari total kebutuhan industri sehingga kekurangannya harus impor.

Dengan tingkat produksi yang rendah tersebut di tengah permintaan yang terus naik, Teguh berharap pemerintah serius memberikan dukungan berupa ketetapan regulasi yang proaktif terhadap upaya peningkatan kapasitas usaha sapi perah di Indonesia. Tanpa dukungan regulasi yang memadahi, sulit bagi Indonesia untuk lepas dari jeratan impor.

“Kami berharap nanti ada regulasi yang memayungi. Syukur-syukur bisa ada upaya untuk membuat dalam bentuk Undang-Undang secara khusus,” kata Teguh di Jakarta, Kamis (10/10).

Teguh menyatakan bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu negara dengan tingkat produksi susu yang cukup tinggi karena adanya komitmen dan dukungan politik di era pemerintan Soeharto dimana telah dikeluarkannya Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Pengembangan Persusuan Nasional. Melalui aturan ini, industri susu nasional terdongkrak karena adanya dukungan penyediaan sapi perah yang berkualitas.

“Ke depan kami harap ada perubahan dan perhatian dari pemerintah agar kejayaan peternakan sapi perah bisa kembali terwujud. Kami dari dulu selalu menyampaikan bahwa peternakan sapi perah rakyat ini harus dibangun kembali karena ketergantungan kita kepada impor (susu) sangat merugikan (peternak),” kata Teguh.

Sementara itu Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ahmad Zabadi tidak memungkiri bahwa kondisi peternakan sapi rakyat saat ini mengalami penurunan yang sangat tajam baik dari sisi produktivitas maupun dari sisi ekosistem pengembangan peternakan. Ini terjadi karena adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda peternakan di Indonesia beberapa tahun lalu.

Kerugian ekonomi dari adanya PMK yaitu turunnya produksi susu hingga 25 persen per tahun. Kemudian produktivitas sapi potong juga turun 10-20 persen dan penurunan fertilitas sapi hingga 10 persen. Untuk itu pemerintah saat ini sedang mendorong agregasi peternak sapi perah untuk bersimpul dalam wadah koperasi untuk mendorong peningkatan produktivitasnya.

“Pandemi PMK ini berpengaruh besar pada peternakan sapi dan kerbau di Indonesia terutama bagi koperasi di Indonesia, terjadi penurunan tajam dari produksi susu kita yang akhirnya menggerus peran petani dari sapi rakyat,” kata Ahmad Zabadi.

Demi memulihkan keadaan dan mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas peternakan di Indonesia, Ahmad Zabadi berharap adanya inovasi dan modernisasi dalam peternakan susu melalui ekosistem yang terintegrasi. Modernisasi ini mencakup penggunaan teknologi digital untuk pengelolaan ternak, inovasi dalam pakan ternak, serta penggunaan sistem distribusi yang lebih efisien dan terintegrasi.

“Isu soal pakan, silase, dan ketersediaan lahan menjadi tantangan kita ke depan dalam mendorong peningkatan produktivitas peternakan sapi perah. Sebab saat ini ekosistem peternakan kita belum terintegrasi sehingga menjadikan beban biaya logistik sangat tinggi,” kata Ahmad Zabadi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 296 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 296 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top