Latest News
You are here: Home | Baja | Megaproyek Krakatau-Posco Diberi Kredit US$ 1,72 Miliar
Megaproyek Krakatau-Posco Diberi Kredit US$ 1,72 Miliar

Megaproyek Krakatau-Posco Diberi Kredit US$ 1,72 Miliar

Duniaindustri (Maret 2012) — PT Krakatau Steel Tbk (KS) dan Posco memberikan jaminan (sponsor guarantee) atas pinjaman sebesar US$1,72 miliar dari agen kredit ekspor (ECA) untuk proyek pembangunan pabrik baja terpadu berkapasitas 6 juta ton di Cilegon. PT Krakatau Posco, perusahaan patungan KS dan Posco, akan membangun megaproyek baja di Cilegon yang membutuhkan investasi US$ 6 miliar.

Keterangan perseroan menyebutkan, nilai jaminan KS dan Posco itu mencapai 30% atau senilai US$518,7 juta dari total pinjaman tersebut. Pinjaman tersebut difasilitasi oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan PT Bank Sumitomo Indonesia.

Pinjaman dengan total US$ 1,729 miliar atau Rp 15,7 triliun itu terdiri dari 3 fasilitas yakni fasilitas A (pinjaman langsung) senilai US$ 700 juta yang berasal The Export-Import Bank of  Korea (KEXIM). Fasilitas B berupa pinjaman yang mendapat jaminan agen kredit ekspor (ECA) dari KEXIM senilai US$ 500 juta yang diberikan melalui perbankan luar negeri, yakni Australia and New Zealand Banking Group Limited, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ LTD Seoul Branch, Credit Suisse AG, HSBC Bank Plc, Mizuho Corporate Bank Ltd, Seoul Branch, Standard Chartered Bank Korea Limited, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Fasilitas C berupa covered loan dari Korea Trade Insurance Company (K-Sure) senilai US$ 529 juta yang diberikan melalui perbankan dalam dan luar negeri, yakni Australia and New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Seoul Branch, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd Cabang Jakarta, Credit Suisse AG, HSBC Bank Plc, Mizuho Corporate Bank Ltd, Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation bertindak sebagai senior facility agent dan inter-creditors agent, sedangkan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia bertindak sebagai on-shore security agent.

Saat ini PT Krakatau Posco sedang menyelesaikan proyek pembangunan pabrik baja terpadu di Cilegon. Perusahaan patungan tersebut membutuhkan pembiayaan untuk pembangunan tersebut yang kemudian diperoleh dari perbankan luar negeri melalui senior facilities agreement.

Krakatau Posco akan merealisasikan investasi tahap awal megaproyek pabrik baja di Cilegon pada 2013. Pada tahap awal, investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 2,7-3 miliar dengan kapasitas pabrik baja 3 juta ton per tahun.

Pabrik baru Krakatau Posco itu membutuhkan 1.000 karyawan baru. Untuk tahap pertama, Krakatau Posco akan membangun pabrik berkapasitas 3 juta ton yang akan menghasilkan hot rolled coil (HRC), slab, dan plate. Sedangkan untuk tahap kedua akan dilakukan konstruksi di 2013 dengan kapasitas 3 juta ton, sehingga total pembangunan dari tahap pertama dan kedua dilakukan selama 5 tahun.

Direktur Utama KS Fazwar Budjang mengatakan pabrik Krakatau Posco dapat berproduksi pada awal 2014. Namun, karena unit produksinya saling terintegrasi maka dibutuhkan waktu empat bulan guna memastikan pengoperasian pabrik secara sempurna. “Kuartal I 2014 akan berjalan pabriknya secara keseluruhan,” kata Fazwar.

Untuk mendukung proyek patungan itu, KS menyiapkan sejumlah investasi, di antaranya melakukan penambahan pembangkit listrik dengan besaran 120 megawatt (MW) serta meningkatkan kapasitas pelabuhan sebesar 20 juta ton.
Perseroan juga telah menyelesaikan kewajibannya dengan mempersiapkan lahan untuk pabrik patungan tersebut. “Hal ini sudah memberikan nilai investasi 30% dari share yang diperlukan,” tuturnya.

Namun untuk tahap awal, KS hanya akan mengambil porsi sebesar 30%-40% dari perusahaan patungan Krakatau Posco. Setelah pabrik beroperasi, KS akan meningkatkan kepemilikannya hingga 45%. Investasi tahap kedua akan menghabiskan investasi sekitar US$ 2,7 miliar dan dibagi selama tiga tahun. “Namun, sisa pendanaannya akan dicari lewat perbankan,” tuturnya.

Tenaga kerja untuk pabrik baru itu akan diatur dari masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan, dan dikombinasikan dengan tenaga yang baru. “Kami tetap menginginkan karyawan lapangan 70% dari lokal,” tambahnya.(Tim redaksi 02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top