Duniaindustri.com (Juni 2014) — PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), melalui anak perusahaannya, Medco Tunisia Petroleum Limited mengakuisisi 100% saham Storm Ventures International Ltd dengan harga pembelian US$ 114,03 juta. Harga tersebut belum termasuk nilai modal kerja yang akan disesuaikan pada saat penyelesaian akuisisi ini.
Storm Ventures International (BVI) Ltd merupakan anak perusahaan Chinook Energy, Inc yang terdaftar di Bursa Saham Toronto. SVI bersama-sama dengan anak perusahaannya merupakan salah satu perusahaan eksplorasi dan produksi yang aktif, dengan kepemilikan hak partisipasi di 8 wilayah kerja E&P di Tunisia.
Di Tunisia, SVI memiliki 4 blok eksplorasi, 2 blok pengembangan dan 2 blok produksi dengan masa kontrak 30 atau 50 tahun. Dari 8 wilayah kerja ini, 5 berlokasi di darat dan 3 di lepas pantai. Semua blok SVI ini berada di area hidrokarbon yang produktif.
Lima blok di darat (Adam, Sud Remada, Bir Ben Tartar, Jenein dan Borj El Khadra) terletak di Cekungan Ghadames (cekungan yang sama dengan blok Perseroan di Area 47 Libya, dengan temuan minyak dan gas yang besar dan tingkat keberhasilan eksplorasi 90 persen), sementara 3 blok lepas pantai lainnya (Cosmos, Hammamet dan Yasmin) terletak di Cekungan Pelagian, di lepas pantai timur laut Tunisia.
Lukman Mahfoedz, Direktur Utama Medco Energi mengatakan, akusisi ini akan diselesaikan setelah mendapatkan persetujuan pemerintah Tunisia dan beberapa mitra kerja di blok-blok tersebut.
“Setelah akuisisi selesai dilaksanakan, Medco Energi akan menambah cadangan Migas 2P dan produksi minyak dan gas sebanyak masing-masing 12,3 MMBOE dan 2.800 BOEPD,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Tingkat produksi saat ini diperkirakan akan bisa dinaikan hingga 16.000 BOEPD melalui pengeboran sumur in-fill di blok produksi (Bir Ben Tartar) dan pengembangan blok Cosmos dan Yasmin yang dijadwalkan selesai pada 2018 dan bisa menambah cadangan 2P Migas sebesar 12,6 MMBOE.
“Kami baru saja bertemu dengan pemerintah Tunisia dan mereka memberikan dukungan kuat dan menyambut kami kembali ke Tunisia untuk mencari peluang bisnis minyak dan gas lainnya,” katanya.(*/berbagai sumber)