Duniaindustri.com (September 2020) – Layanan perbankan digital (digital banking) makin tumbuh pesat di Indonesia, terlebih lagi di saat pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas sosial masyarakat. Penetrasi smartphone di negeri ini yang luar biasa pesat, ditambah karakteristik generasi milenial yang menekankan kepraktisan, ikut mendorong demand digital banking di Indonesia.
Tim duniaindustri.com menilai layanan digital banking akan terus dikembangkan dan menjadi salah satu penopang kinerja bank di saat pandemi. Bisnis berbasis digital seperti layanan digital banking memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna saat terjadinya gangguan pembatasan aktivitas fisik dan sosial selama pandemi Covid-19.
Dengan layanan digital banking, konsumen dapat leluasa mengatur dan mengelola aspek serta transaksi finansial tanpa harus melakukan kontak secara fisik. Dengan besarnya jumlah populasi penduduk di Indonesia, digital banking diyakini dapat tumbuh prospektif ke depan.
Bahkan di antara emerging markets Asia, pengguna layanan perbankan digital di Indonesia termasuk yang terbesar. “Indonesia terbesar kedua di Negara-negara emerging market (EM) Asia setelah Myanmar yang mencapai 60%. Indonesia, 56% nasabah perbankan sudah menggunakan layanan digital,” kata Head, Strategy, Transformation & Digital Office, Maybank Indonesia, Michel Hamilton, dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/9).
Menurut dia, kondisi ini membuktikan konsumen perbankan Indonesia memiliki pola pikir yang terbuka dan siap juga harus beralih ke layanan perbankan digital. “Dengan adanya pandemi virus korona, migrasi ini menjadi jauh lebih dipercepat dalam hal mendorong perubahan perilaku konsumen,” ujar Michel.
Dia juga menyebut kebutuhan akan layanan perbankan digital tidak hanya serta merta menjadi kebutuhan kaum milenial. Generasi berbagai angkatan usia juga semakin membutuhkan layanan perbankan digital. Michel menyebut 69% dari generasi 20-24 tahun sudah mengadopsi online banking. Generasi 25-34 tahun sudah sebanyak 74%, generasi usia 35-44 tahun sudah 69%, generasi usia 45-54 tahun sudah 59%, generasi usia 54-65 tahun sudah 48%, generasi usia 65-74 tahun sudah 33%. “Ini membuktikan kebutukan layanan perbankan digital tak cuma buat kaum muda,” jelas Michel.
Perkembangan layanan perbankan digital di Indonesia sangat besar. Menurut Michel, penetrasi smartphone di Indonesia mencapai 63% dari total jumlah penduduk yang mencapai 272 juta jiwa. Sementara penetrasi internet sudah mencapai 64% dari total jumlah penduduk di tanah air.
Jumlah populasi penduduk muda yang bankable juga meningkat dari 1 juta orang pada tahun 2017 menjadi 2,9 juta orang pada tahun 2020. “Jumlah keluarga muda juga meningkat dari 4 juta pada tahun 2017 menjadi 9,9 juta pada tahun 2020,” tegas Michel.
Namun Michel menegaskan pesatnya layanan perbankan digital tidak akan serta merta menghapus layanan kantor cabang bank. Keberadaan layanan perbankan digital bersifat mendukung layanan kantor cabang bank. Sebagian layanan jasa perbankan belum dimungkinkan melalui perbankan digital.
“Karena ketersediaan payung hukumnya dari regulator belum ada. Kalau sudah ada, akan kita kembangkan juga. Tetapi keberadaan kantor cabang akan tetap selalu ada,” jelasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 03/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 200 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 200 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: