Duniaindustri.com (Mei 2024) – Marak tren investasi langsung pembangunan pabrik perakitan mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia. Darimana pasokan baja otomotif untuk memenuhi pasokan bahan baku pabrik-pabrik tersebut?
Tim Duniaindustri.com memonitor sejumlah raksasa otomotif dunia masuk ke Indonesia dengan membangun pabrik perakitan seperti BYD, Hyundai, VinFast, Wuling, MG, Sokon, dan lainnya. Investasi puluhan triliun akan mengalir ke dalam negeri untuk memproduksi BEV.
Nah, bagaimana dengan bahan baku produksi perakitan mobil BEV, apakah akan dipasok dari local atau impor? Berdaasarkan sejumlah data yang dihimpun tim Duniaindustri.com, rata-rata setiap mobil yang diproduksi setidaknya butuh komponen baja sebesar 0,6 ton – 0,7 ton. Jika dikalikan jumlah produksi mobil sebanyak 1,2 juta unit, maka kebutuhan baja otomotif berkisar antara 720.000 ton – 840.000 ton.
Untuk produksi dan perakitan mobil, terutama bodi mobil, dibutuhkan baja paduan mengandung unsur tambahan selain karbon, seperti nikel, kromium, dan molibdenum, yang memberikan sifat-sifat tertentu seperti kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan ketahanan terhadap suhu tinggi. Jenis baja ini banyak digunakan dalam pembuatan mobil, mesin, dan struktur bangunan yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang tinggi.
Khusus untuk bodi mobil, biasanya dibutuhkan baja khusus otomotif dengan ketebalan 0,6 mm – 0,9 mm. Sejumlah jenis baja khusus otomotif antara lain baja AISI 4140 yang banyak digunakan pada industry permesinan ataupun banyak digunakan pada komponen otomotif. Ada juga baja St 37 adalah baja karbon sedang yang setara dengan AISI 1045, dengan komposisi kimia Karbon : 0.5 %, Mangan : 0.8 %, Silikon : 0.3 % ditambah unsure lainnya. Dengan kekerasan ± 170 HB dan kekuatan tarik 650 – 800 N/mm2.
Selain itu, ada baja High-strength low-alloy steel (HSLA) yang merupakan jenis baja paduan yang memberikan sifat mekanik lebih baik atau ketahanan terhadap korosi lebih besar dibandingkan baja karbon. Baja HSLA berbeda dari baja lain karena baja tersebut tidak dibuat untuk memenuhi komposisi kimia tertentu melainkan sifat mekanik tertentu. Mereka memiliki kandungan karbon antara 0,05 dan 0,25% untuk mempertahankan sifat mampu bentuk dan kemampuan las. Unsur paduan lainnya mencakup hingga 2,0% mangan dan sejumlah kecil tembaga, nikel, niobium, nitrogen, vanadium, kromium, molibdenum, titanium, kalsium, unsur tanah jarang, atau zirkonium. Tembaga, titanium, vanadium, dan niobium ditambahkan untuk tujuan penguatan.
Investasi BYD di Subang
BYD Motor Company Limited memilih membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Fasilitas produksi kendaraan listrik BYD akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan tersebut. BYD akan memanfaatkan lahan seluas 108 hektare.
Selain fasilitas produksi, BYD juga membangun pusat penelitian dan pengembangan serta pelatihan di area itu. Pembangunan kawasan industri ini dikukuhkan melalui penandatanganan kerja sama antara PT BYD Motor Indonesia dan pengembang Subang Smartpolitan, PT Suryacipta Swadaya.
Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, mengatakan pemilihan Subang Smartpolitan sudah melalui berbagai penilaian. Dia bilang kawasan ini memenuhi kriteria dari sisi luas, jarak, lingkungan dan infrastuktur pendukung.
“Melalui berbagai penilaian, BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan tepat untuk menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia,” kata dia dalam keterangan resminya.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut nilai investasi raksasa otomotif asal China Build Your Dream (BYD) di Indonesia mencapai US$1,3 miliar atau setara Rp20,33 triliun (kurs Rp15.639). BYD telah memilih membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Dia menyebut informasi mengenai investasi BYD di dalam negeri itu diperoleh dari para eksekutif perusahaan. Dia juga menyinggung soal kapasitas produksi pabrik BYD di dalam negeri yang ditaksir mencapai 150.000 unit dengan tiga model mobil listrik, yakni Dolphin, Atto3, dan Seal.
Selain BYD, PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power sedang membangun pabrik sel baterai yang digadang-gadang akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 10 GW.
VinFast juga sebelumnya sempat menyampaikan komitmennya untuk investasi senilai US$1,2 miliar atau setara Rp19,20 triliun di Indonesia.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: