Duniaindustri.com (Juni 2022) – Pemanfaatan atap pabrik sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mulai marak di kalangan industri manufaktur. Pemasangan PLTS atap pabrik ini ditujukan untuk mempercepat tercapainya net zero carbon emission 2060.
Chairman and CEO of The Coca-Cola Company James Quincey menyampaikan bahwa sejak tahun 2018, perusahaan tersebut telah melakukan pengumpulan dan daur ulang kemasan produknya baik botol plastik maupun kaleng. Menurutnya, Coca-cola berkomitmen membuat seluruh kemasan dapat didaur ulang pada tahun 2025 dan menggunakan 50% bahan baku daur ulang pada botol dan kaleng pada tahun 2030. Atas hal tersebut, CEO Coca-Cola berharap kebijakan dan regulasi di Indonesia dapat semakin mendukung kegiatan investasi Coca-Cola.
Selanjutnya, guna untuk mendukung pelaksanaan industri berkelanjutan, kedua pihak juga mendiskusikan upaya pencapaian Net Zero Emission (NZE) dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti solar panel dalam proses produksi Coca-Cola di Indonesia.
Terkait dengan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, Coca Cola Amatil (CCA) Indonesia telah memasang atap panel surya pada fasilitas pabrik Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Panel surya yang terbentang seluas 72 ribu meter persegi itu merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), nomor 2 di Asia Pasifik, dan nomor 4 di dunia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pembangunan panel surya berkapasitas 7,13 MegaWatt (MW) oleh CCA Indonesia. Langkah perusahaan sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan sebesar 23% pada 2025, serta 31% pada 2050.
Selain Coca Cola Amatil, emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yakni PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) terus berupaya dalam meningkatkan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk penggunaan energi yang lebih bersih dan keberlangsungan perusahaan yang sejalan dengan pelestarian lingkungan.Salah satu upaya yang dilakukan CLEO adalah menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) Atap yang akan dipasang di 8 pabrik CLEO yang tersebar di Pulau Jawa.
Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia mengatakan, pemasangan PLTS Atap ini merupakan salah satu komitmen CLEO dalam mempercepat tercapainya net zero carbon emission 2060 di mana CLEO melihat bahwa penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) semakin gencar dilakukan.
“Oleh karena itu, CLEO menargetkan pemasangan 8 PLTS Atap di beberapa pabriknya di Jawa Barat hingga Jawa Timur. Adapun proses pembangunan pada tahap awal berlokasi di Pabrik Pandaan yang merupakan pabrik terbesar CLEO dan diharapkan dapat siap dioperasikan di tahun ini,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (20/6).
Menurutnya, pemasangan PLTS Atap merupakan salah satu cara ideal CLEO dalam mempercepat tercapainya target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025 dan meningkatkan efisiensi energi yang bermuara pada penurunan biaya operasional perusahaan. Seperti diketahui bahwa PLTS Atap dinilai mampu meningkatkan eksistensi industri dan bisnis, karena menawarkan energi alternatif yang ramah lingkungan sehingga mampu menciptakan optimasi bisnis melalui penghematan biaya listrik.
Hingga saat ini, pemasangan PLTS Atap CLEO telah mencapai progres 25% dan tengah memasuki tahap pemasangan inverter setelah selesainya memasang modul PV (Photovoltaic). Adapun PLTS Atap memiliki kapasitas total 4,2 MWp atau sebesar 4.186,14 kWp yang terhubung ke jaringan PLN melalui sistem on-grid .
Melisa menyebut, CLEO berharap dengan adanya upaya yang dilakukan ini dapat memberikan kontribusi yang baik untuk lingkungan dan dapat membantu mengurangi emisi gas. Hal ini juga sebagai wujud komitmen CLEO sebagai produsen AMDK untuk terus meningkatkan kepercayaan pelanggan CLEO melalui produk-produk berkualitas dan ramah lingkungan. “Diharapkan ke depan, CLEO dapat terus fokus dalam meningkatkan bisnis yang berkelanjutan,” katanya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: