Latest News
You are here: Home | Farmasi | Mandiri, Kimia Farma, dan Jasindo Akuisisi Inhealth
Mandiri, Kimia Farma, dan Jasindo Akuisisi Inhealth

Mandiri, Kimia Farma, dan Jasindo Akuisisi Inhealth

Duniaindustri.com (Februari 2014) — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bersama PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Jasindo resmi mengakuisisi anak perusahaan milik Askes, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth). Untuk aksi korporasi ini, tiga perusahaan pelat merah tersebut menggelontorkan dana senilai Rp1,75 triliun.

Penandatangan akuisisi tersebut dilakukan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Askes Fahmi Idris, Direktur Utama Jasindo Budi Tjahjono, dan Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Roesman. Proses akuisisi ini dipimpin langsung Menteri BUMN Dahlan Iskan.

“Transaksi ini akhirnya berjalan dengan baik. Kementerian menyerahkan Inhealth kepada perusahaan yang tidak gampang jatuh ke tangan asing atau perusahaan yang tidak lama kemudian melepasnya kepada asing,” ujar Dahlan.

Budi menerangkan dengan akuisisi itu Bank Mandiri akan memiliki 80% saham Inhealth serta Kimia Farma dan Jasindo masing-masing memiliki saham 10%. Akuisisi InHealth merupakan inisiatif Bank Mandiri untuk menyukseskan implementasi BPJS Kesehatan sekaligus memanfaatkan peluang di sektor kesehatan.

“Secara regulasi mulai 1 Januari 2014, Askes akan berubah menjadi BPJS Kesehatan. Perubahan ini membuat Askes tidak bisa lagi memiliki perusahaan asuransi. Di saat yang sama, kami meyakini industri asuransi kesehatan merupakan mesin pertumbuhan yang strategis karena tumbuh rata-rata 20% per tahun,” ulasnya.

Dahlan menambahkan, dengan diakuisisinya Inhealth oleh tiga BUMN, maka akan terhindar dari kepemilikan asing. Penjualan Inhealth itu terkaitĀ  peraturan bahwa Askes setelah berubah menjadi BPJS Kesehatan dan tidak dibolehkan memiliki saham di perusahaan asuransi.

Namun, karena masih terganjal oleh peraturan pemerintah yang mengharuskan Askes memiliki saham Inhealth 20%, untuk tahap pertama, Bank Mandiri akan mengakuisisi 60% dan tahap kedua 20%. “Sekarang kami bayarkan sesuai dengan transaksinya, 60%. Satu tahun lagi akan dibayarkan sisanya 20%,” kata Budi.

Total pembelian saham InHealth mencapai Rp1,75 triliun. Bank Mandiri untuk tahap pertama akan membayar Rp1,05 triliun atau 60% dari total nilai transaksi akuisisi itu.

Kimia Farma akan melaksanakan pembelian 100.000 lembar saham atau 10% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia pada Juni 2014. “Selambat-lambatnya pembelian akan kami lakukan 30 Juni 2014,” kata Sekretaris Perusahaan KAEF Djoko Rusdianto.

Menurut dia, pembelian 10% dari modal dan ditempatkan dalam Inhealth merupakan transaksi afiliasi, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK IX.E.1. Saat ini, pihaknya tengah melakukan persiapan pemenuhan ketentuan baik UU PT maupun pasar modal.

Selain itu, perseroan akan menyampaikan informasi yang diisyaratkan paling lambat dua hari setalah pelaksanaan penandatanganan perjanjian akta jual beli. Per September 2013, Inhealth memiliki lebih dari 1 juta pemegang polis dengan premi bruto lebih dari Rp1,1 trilliun.(*/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top