Duniaindustri (Maret 2012) – Perusahaan Malaysia baik secara langsung maupun melalui anak usaha atau perusahaan associated diperkirakan menguasai 22%-25% kebun sawit di Indonesia. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengkhawatirkan makin ekspansinya perusahaan-perusahaan sawit Malaysia di Indonesia.
Apkasindo pada tahun 2010 pernah mencatat dari total luas kebun kelapa sawit Indonesia seluas 7,79 juta hektare yang dibagi menjadi tiga berdasarkan kepemilikannya, yaitu perkebunan negara, swasta, dan rakyat. Dari jumlah itu, untuk perkebunan swasta sekitar 22%-25% dikuasai pemodal dari Malaysia.
Perkebunan sawit negara seluas 676 hektare (8,47%), perkebunan swasta seluas 3,5 juta hektare (43,88%), dan perkebunan rakyat 3,8 juta hektare (47,65%). Sejauh ini, Malaysia sudah menguasai 2,1 juta hektare atau sekitar 25% dari total kebun sawit di Indonesia seluas 7,79 juta hektare.
Luas lahan perkebunan sawit di Indonesia pada 2011 naik 2,5% atau 200.000 hektare menjadi 8 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya 7,79 juta hektare. Periode 2011-2012 dipastikan tidak ada izin baru perkebunanan kepala sawit, karena perluasan lahan hanya dilakukan untuk yang sudah mendapatkan izin sebelum Inpres moratorium hutan dikeluarkan.
Sebagai negeri sawit, Malaysia memang harus ekspansi ke luar negeri. Ekspansi kebun di dalam negeri nyaris tidak mungkin dilakukan. Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Tan Sri Bernard Dompok mengatakan, luas areal perkebunan kelapa sawit di Malaysia mencapai 5 juta hektare. Produksi sawit Malaysia di 2011 naik 11,3% menjadi 18,91 juta ton dari 16,99 juta ton pada 2010.
Dengan keterbatasan lahan sawit di negaranya, tak heran perusahaan Malaysia menggencarkan ekspansi ke Indonesia. Jika dilihat dari penguasaan lahan sawit oleh perusahaan Malaysia sekitar 22%-25% di Indonesia, bahkan bisa lebih dari perkiraan itu, maka boleh jadi raja sawit dunia tetap dipegang Malaysia.
Sebagai contoh, Sime Darby Plantation Sdn Bhd (produsen sawit terbesar di dunia) melalui anak usahanya di Indonesia, PT Minamas Plantation, menguasai area perkebunan sawit sebesar 280 ribu hektare di 8 provinsi di negeri ini.
Indonesia dan Malaysia memang menguasai pasar sawit terbesar di dunia. Data Kementerian Pertanian menyebutkan, Indonesia menguasai 44,5% pasar sawit dunia dengan volume produksi mencapai 19,1 juta ton pada 2010. Indonesia mengungguli Malaysia yang menempati posisi kedua dengan pangsa 41,3% dari volume produksi 17,73 juta ton.
Ranking ketiga ditempati Thailand yang menguasai 2,7% pasar sawit dunia, disusul Nigeria dengan pangsa 2% dari total pasar sawit dunia, kemudian Kolombia dengan pangsa 1,9%. Total produksi sawit dunia mencapai 42,9 juta ton.(lihat lampiran)
Menurut lembaga independen internasional, Oil World, Indonesia diperkirakan menguasai 47% pasar minyak sawit dunia di 2011. Sementara pangsa Malaysia ditaksir bakal turun menjadi 39% di tahun ini. Pangsa negara produsen sawit lainnya belum berubah.
Data Oil World juga menyebutkan, produksi sawit dunia pada 2011 diprediksi mencapai 46 juta ton dengan total area yang digunakan untuk menanam sawit di seluruh dunia mencapai 12 juta hektare. Sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit itu berlokasi di Indonesia dan Malaysia.(Tim redaksi 02)