Duniaindustri.com (Maret 2021) – Pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari satu tahun di Indonesia ikut membawa trend baru, yakni pembayaran digital nirsentuh. Selain faktor keamanan dari penyebaran virus, pergeseran perilaku konsumen milenial ikut mendorong akselerasi trend pembayaran digital nirsentuh.
Survei UOB menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah meningkatkan penggunaan pembayaran nirsentuh selama pandemi Covid-19. UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 mengungkapkan bahwa di antara metode pembayaran nirsentuh yang tersedia, konsumen di Indonesia lebih senang menggunakan metode pembayaran antara sesama konsumen atau peer-to-peer (76 persen), diikuti oleh pembayaran menggunakan QR Code (69 persen) dan internet banking berbasis seluler (64 persen).
Hanya seperempat responden yang mengatakan bahwa mereka masih bergantung pada pembayaran tunai selama pandemi. Dari responden yang masih melakukan pembayaran tunai, sebesar 34 persen adalah konsumen yang berusia antara 51 sampai 65 tahun. Studi UOB juga menemukan bahwa preferensi pembayaran digital berbeda antargenerasi. Sebanyak 70 persen Gen-Y Indonesia yang disurvei lebih menyukai layanan pembayaran peer-to-peer, sementara 77 persen konsumen Gen-Z lebih memilih pembayaran sistem QR (QRIS). Sedangkan preferensi utama dari generasi Baby Boomers adalah layanan internet banking berbasis seluler (sebesar 69 persen).
Temuan UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 sejalan dengan data transaksi UOB Indonesia dan TMRW, bank digital UOB yang ditujukan untuk generasi digital ASEAN. Data UOB Indonesia menunjukkan bahwa dari Februari hingga Desember 2020, transfer dana elektronik bulanan (RTOL dan RTGS) yang dilakukan oleh nasabah TMRW tumbuh rata-rata 26 persen.
Pembayaran nirsentuh termasuk internet banking berbasis seluler, pembayaran kode QR, perbankan internet berbasis web, dompet elektronik, kartu kredit/debit serta layanan pembayaran sesama konsumen (peer-to-peer).
Survei UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 dilakukan oleh UOB pada Juli 2020 kepada lebih dari 3.500 individu berusia antara 18 dan 65 tahun di lima kawasan ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Survei tersebut membandingkan Generasi Z (usia 18 hingga 23), Milenial (usia 24 hingga 39), Generasi X (usia 40 hingga 55), dan Generasi Baby Boomer (berusia 56 ke atas).
Khoo Chock Seang, Head of Personal Financial Services and Digital Bank, UOB Indonesia, mengatakan, pandemi COVID-19 telah mempercepat digitalisasi di sebagian besar aspek kehidupan saat ini. Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang memperhatikan keamanan dan kemudahan pembayaran digital melalui ponsel mereka, kami berharap permintaan layanan berbasis seluler akan terus tumbuh dan mendorong tujuan Indonesia untuk mewujudkan cashless society.
“Di UOB, kami mendukung pembayaran non-tunai seperti yang diinginkan pemerintah dengan meluncurkan perbankan digital dan mendesain metode pembayaran menjadi lebih mudah, aman, dan cerdas. Hal ini membantu menjawab kebutuhan lebih dari sembilan puluh persen responden dalam survei kami yang mengatakan bahwa mereka menginginkan layanan digital yang lebih nyaman (95 persen) dan metode pembayaran digital yang aman (94 persen),” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sebagai bagian dari inisiatif untuk masuk ke ranah bank digital, pada bulan Agustus 2020 UOB Indonesia meluncurkan TMRW yang telah meraih pengakuan industri sebagai bank yang fokus melayani generasi digital kawasan ASEAN. Dengan TMRW, nasabah akan memperoleh pengalaman tanpa kontak langsung, mulai dari pembukaan rekening hingga menjalankan berbagai fitur transaksi perbankan yang tersedia di dalam aplikasi TMRW. Pengalaman digital menyeluruh ini didukung oleh fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning guna menciptakan pengalaman yang menarik dan dipersonalisasi berdasarkan data transaksi setiap nasabah. Dengan memahami dan mengantisipasi kebutuhan nasabah, TMRW mampu menyajikan wawasan yang disesuaikan untuk membantu setiap pengeluaran individu maupun menabung dengan lebih bijak.
Untuk studi perdana yang dijalankan pada Juli 2020, telah diwawancara lebih dari 3.500 responden dari lima negara ASEAN, termasuk lebih dari 600 konsumen di Indonesia. Di antara lima negara ASEAN yang tercakup dalam UOB ASEAN Consumer Sentiment Study, Indonesia memiliki pangsa konsumen tertinggi (74 persen) yang mengatakan bahwa penggunaan pembayaran digital atau tanpa uang tunai telah meningkat, melebihi Singapura (70 persen), dan Vietnam (67 persen), Malaysia (63 persen) dan Thailand (50 persen) selama pandemi berlangsung. (*/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 222 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 222 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: