Duniaindustri.com (Agustus 2017) – Lotte Chemical Corp, raksasa produsen petrokimia asal Korea Selatan, sedang mematangkan rencana investasi senilai US$ 3,5 miliar atau Rp 46,5 triliun di Cilegon, Banten. Untuk tahap pertama, Lotte akan membangun pabrik yang memproduksi ethylene dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dan propylene 520 ribu ton per tahun.
“Projek ini kan besar jadi banyak sekali persiapan yang dibutuhkan, termasuk perizinan, infrastruktur, dan lain sebagainya. Jadi kalau semuanya berjalan lancar, 2023 sudah mulai beroperasi,” kata Direktur Lotte Chemical, Cho Jin Wo, usai rapat tertutup dengan Walikota Cilegon.
Dia menjelaskan, pada tahap awal Lotte akan merealisasikan pembangunan pabrik baru. “Produk utamanya adalah memproduksi ethylene satu juta ton kemudian membangun propylene 520 ribu ton dan turunannya yang lain,” katanya.
Rencana investasi Lotte Chemical di Kota Cilegon tersebut disambut baik oleh Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi Iman. Dia meminta pihak perusahaan untuk menyerap tenaga kerja lokal dan juga melibatkan pengusaha-pengusaha lokal. Selain itu, Iman juga meminta Lotte Chemical untuk bekerjasama dengan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) terkait dengan jetty. “Jadi perusahaan itu fokus saja dalam pembangunan pabrik. Kalau terkait dengan jetty, biar PT PCM saja. PCM juga sudah menyatakan siap,“ kata Iman.
Secara terpisah, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini pabrik baru Lotte Chemical yang tengah dibangun di kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon, Banten, masih dalam tahap pembebasan lahan. “Progresnya sekarang baru pembebasan lahan sekitar 60 hektar. Dia masih butuh tambahan 40 hektar untuk reklamasi dan lainnya,” kata Menperin Airlangga Hartarto di Kemenperin.
Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, Lotte belum mengajukan proposal tax holiday karena mereka harus investasi benaran dulu. Tahapannya begitu. Ada tanah yang sudah dibebaskan, namun mereka minta tambah lagi untuk buat jetty (dermaga).
Sebagai informasi, proyek tersebut akan menyerap tenaga kerja sekitar 6.000 orang dan 3.000 orang saat mulai beroperasi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: