Duniaindustri.com (September 2015) – Lippo Group, konglomerasi bisnis di Indonesia, siap menyuntik modal hingga US$ 500 juta untuk pengembangan MatahariMall.com. Marketplace online ini ditargetkan meraih omzet US$ 1 miliar dalam dua tahun ke depan.
Direktur Grup Lippo John Riady menjelaskan omzet MatahariMall.com ditargetkan sebesar US$1 miliar dalam dua tahun ke depan, sehingga menjadi pelaku e-commerce terbesar di Indonesia.
Dalam mendukung langkah itu, Lippo Group menganggarkan dana investasi sebesar US$500 juta yang akan dijalankan dalam waktu 2-3 tahun ke depan.
MatahariMall dirancang sebagai supermarketplace online dimana konsumen dapat membeli dan menjual apapun, mulai dari perangkat elektronik, produk fesyen, hingga kebutuhan rumah tangga.
“Layaknya mengunjungi mal, kita dapat masuk, berjalan-jalan dan berbelanja di setiap lantainya. Setiap lantai terdiri atas kategori yang berbeda-beda,” ujar CEO of MatahariMall Hadi Wenas saat peluncuran situs tersebut.
Hadi mengatakan setelah periode soft launch tiga bulan yang lalu merupakan awal yang sangat baik, pasalnya sejumlah penjual mengakui kebanyakan penjualan terjadi di MatahariMall.com. Menurut dia ini bisa jadi motivasi baginya untuk membangun ekosistem digital.
Dengan konsep virtual mall ini, Hadi menyebutkan sudah bisa menggaet 200.000 konsumen hanya dalam waktu 3 bulan setelah soft launching. Sementara produknya sudah mencapai 200.000 item dan karyawan sebanyak 402 orang.
MatahariMall.com didukung Lippo Group yang memiliki visi untuk menjadi e-commerce terbesar di Indonesia atau “Alibaba Indonesia”.
Chairman MatahariMall Emirsyah Satar mengatakan ini bisa berkontribusi sebagai pertumbuhan e-commerce terbesar di Indonesia.
MatahariMall menurut dia bisa berkembang dengan pesatnya pengembangan internet, dua tahun lalu penetrasi penggunaan internet baru 20% dan tahun ini sudah berkembang hingga 33%, sehingga bisnis ini sangat potensial dikembangkan.
Apalagi saat ini, menurut dia, pengembangam e-commerce Indonesia masih ketinggalan dibandingkan Singapura ataupun Malaysia.
“Di Indonesia pasar e-commerce baru mencapai US$ 1,3 miliar, sementara di Singapura US$ 1,7 miliar dan Malaysia US$ 1,6 miliar,” ujar Emir.
Padahal dengan jumlah penduduk dan kelas menengah yang terus meningkat, Indonesia merupakan pasar potensial. Dalam 5 tahun ke depan Emir memproyeksikan pasar bisa meningkat 10-20 kali lipat menjadi US$ 11-23 miliar dollar.
“Tim sangat fokus dan angka pertumbuhannya sangat memuaskan. Lippo dan para Investor lain sepenuhnya berkomitmen untuk melakukam segala upaya mendukung MatahariMall.com sebagai penggerak e-commerce di Indonesia,” tambah John Riady.
Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan e-commerce merupakan langkah natural bagi industri dalam negeri, apalagi sebelumnya Matahari telah memiliki banyak gerai sehingga ini menjadi tuntutan untuk perkembangan bisnis.
“Ini merupakan langkah maju, tapi masih banyak tantangannya. Misalnya, infrastruktur yang belum siap,” ujat Suryo.(*/berbagai sumber)