Duniaindustri.com (Oktober 2014) – PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), anak usaha Lion Group merencanakan pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma yang mencakup terminal penumpang modern dan fasilitas lainnya seperti taxi way, apron, garbarata, hingga moda terintegrasi monorel.
“Investasi berikut monorel sebesar Rp5 triliun, kalau dengan ADHI kemungkinan total pembangunan monorel hanya 1,5 tahun,” kata Direktur Umum Lion Group Edward Sirait.
Mengenai kapasitas, Edward mengatakan pengembangan Halim ke depannya akan mampu menampung penumpang hingga 11 juta penumpang setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, pengembangan di Halim ini juga lantaran pihak Lion Group telah memprediksikan dalam lima tahun ke depan Bandara Soekarno Hatta akan mengalami kepadatan. “Halim menjadi penting dalam waktu lima tahun ke depan dengan kapasitas 11 juta kebutuhan bandara akan tercukupi,” tambahnya.
Oleh karena itu, rencana pengembangan Halom Perdanakusuma ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan penerbangan. “Kita berharap dengan adanya pembangunan ini, Jakarta tidak lagi stuck, lihat saja Soekarno Hatta stuck kan, karena kapasitasnya sudah mentok,” pungkasnya.
Secara terpisah, Boeing mengumumkan telah menerima pesanan sebanyak 50 pesawat senilai US$ 4,9 miliar (sekitar Rp 59,9 triliun) dari Garuda Indonesia, dalam pernyataannya Minggu (12/10) waktu setempat.
Nilai pesanan itu sebelumnya telah dicantumkan dalam kolom pesanan dan pengiriman di situs Boeing, namun nama Garuda baru disebutkan sekarang.
Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 77 Boeing 737. Pembelian baru mencakup 46 Boeing 737 MAX 8 dan mengganti empat pesanan sebelumnya yaitu Next-Generation 737-800 menjadi Boeing 737 MAX 8.
Model 737 MAX ini diklaim lebih hemat bahan bakar sebanyak 14% dibandingkan varian Next-Generation 737 – dan 20% lebih hemat dari versi pertama Next-Generation 737. Di samping itu, Boeing 737 MAX 8 menghemat ongkos per kursi sebanyak 8% dibandingkan produk kompetitor Airbus A320neo.
Pengiriman perdana satu Boeing 737 MAX ke Garuda dijadwalkan pada 2017 nanti. “Boeing 737 MAX 8 mewakili masa depan Garuda Indonesia yang cerah dan efisien,” kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dalam pernyataannya.
“Pesanan ini membantu meneruskan komitmen kami dalam menawarkan perjalanan udara yang paling nyaman dan paling efisien bagi rakyat Indonesia dan Asia Tenggara.”
Pesanan Garuda ini menambah laris Boeing 737 MAX di pasar dunia. Total pesanan pesawat itu mencapai 2.295 unit dari 47 pelanggan di seluruh dunia, menurut data Boeing.(*/berbagai sumber)