Duniaindustri.com (Oktober 2024) — Minyak goreng menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran bahan makanan, minuman dan tembakau. Untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas ini, pemerintah mulai gencar membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi dengan target delapan pabrik terbangun. Dari jumlah itu empat di antaranya sedang groundbreaking dan satu pabrik sudah beroperasi di Deli Serdang sejak 14 Maret 2024.
Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi mengatakan pembangunan pabrik minyak makan merah ini juga merupakan bagian dari hilirisasi kelapa sawit untuk menciptakan nilai tambah dan mendorong peningkatan kesejahteraan para petani sawit rakyat.
“Ini kalau bisa terealisasi maka petani akan terjamin dari kepastian sisi harga TBS (Tandan Buah Segar) karena akan dibeli dan dikelola oleh koperasi. Nah logikanya model bisnis ini akan meningkatkan kesejahteraan para petani (sawit) sekaligus pengendali inflasi,” ujar Ahmad Zabadi saat groundbreaking pabrik minyak makan merah di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau, Jumat (4/10).
Selain di Sanggau, juga dilakukan groundbreaking pabrik minyak makan merah di Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat (Kalbar). Dengan begitu sudah ada lima pabrik minyak makan merah yang sedang dibangun dan dikembangkan oleh koperasi.
Untuk pabrik minyak makan merah di Kabupaten Sanggau nantinya akan dikelola dan dikembangkan oleh koperasi produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) dan berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar. Sedangkan pabrik minyak makan merah di Kabupaten Sekadau akan dikelola dan dikembangkan oleh koperasi Aliansi Petani Kelapa Sawit ( APKS ) Keling Kumang.
Ahmad Zabadi menuturkan bahwa konsep pengembangan pabrik minyak makan merah terintegrasi berbasis koperasi ini gencar dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat selain dari sisi kesejahteraan petani sawit yang masih memprihatinkan. Isu lain yang ingin diselesaikan dari proyek ini adalah tingginya impor vitamin A dan E sementara komoditas sawit yang banyak mengandung vitamin tersebut justru melimpah bahkan hanya terbuang.
Di sisi lain Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia justru dihadapkan tingginya harga minyak goreng akibat permainan korporasi. Anomali-anomali tersebut dapat dihilangkan melalui program hilirisasi CPO dengan pembangunan pabrik minyak makan merah terintegrasi berbasis koperasi.
“Produksinya kita (CPO) 54 juta ton dan kebutuhan dalam negeri kurang lebih 20 juta sebenarnya masih surplus. Ironisnya kebutuhan dalam negeri tidak diperhatikan karena mayoritas diekspor sehingga hal ini memicu kenaikan harga minyak goreng. Sudah mahal (minyak goreng) sempat langka dan sulit ditemukan,” kata Ahmad Zabadi.
Dia menekankan bahwa pabrik minyak makan merah ini hanya bisa dibangun dan dikelola oleh koperasi, sementara swasta atau korporasi dilarang membangun pabrik yang sama. Ketentuan ini tertuang di dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PerMenKopUKM) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi.
“Ini bukan bentuk monopoli usaha karena ini dikelola oleh koperasi yang merupakan representasi dari ekonomi rakyat, bahkan ada aturan lain yang menyebutkan adanya hak eksklusifitas koperasi dimiliki oleh seluruh anggota koperasi,” kata Ahmad Zabadi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 298 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 298 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: