Duniaindustri.com (September 2015) – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan lima pabrik baru semen beroperasi semester II 2015. Dengan demikian, industri semen nasional berpotensi memperoleh tambahan kapasitas produksi sekitar 11 juta ton pada semester II 2015.
Namun, di sisi lain tambahan produksi itu berpeluang membuat pasar semen nasional kelebihan pasokan (oversupply) menyusul pelemahan permintaan hingga Juli tahun ini.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengatakan pada semester II 2015 terdapat lima produsen yang siap mengoperasikan pabrik barunya di sejumlah wilayah di Indonesia. Pabrik baru tersebut antara lain Semen Bosowa dengan kapasitas produksi sebanyak 3 juta ton per tahun, PT Semen Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dengan kapasitas produksi sekitar 1,7 juta ton per tahun, Semen Merah Putih 3 juta ton per tahun, Semen Jawa 1,7 juta ton per tahun, dan Anhui Conch Cement sebanyak 1,7 juta ton per tahun.
“Dengan demikian, maka pada semester II tahun ini industri semen akan memperoleh tambahan kapasitas sekitar 11 juta ton,” kata Widodo.
Tambahan kapasitas baru tersebut akan meningkatkan total kapasitas pabrik semen dalam negeri tahun ini menjadi 75 juta ton, melebihi jumlah permintaan semen nasional yang diperkirakan sebesar 62,9 juta ton atau mungkin melemah menjadi 58 juta – 60 juta ton seiring dengan pelemahan daya beli masyarakat saat ini.
“Kondisi oversupply sangat merisaukan para produsen semen. Sehingga kami berharap proyek infrastruktur yang diprogramkan pemerintah bisa segara terealisasi pada semester II ini sehingga bisa sedikit menyerap pasokan yang berlebih,” kata Widodo.
Menurut dia, jika proyek infrastruktur tidak segera berjalan, sementara pabrik baru mulai beroperasi, maka jumlah pasokan semen yang diproduksi di dalam negeri akan semakin besar dan terjadi oversupply hingga 2020. Jika tahun ini kapasitas produksi dalam negeri sekitar 75 juta ton, tahun depan jumlahnya diperkirakan kembali meningkat menjadi 92,8 juta ton dengan beroperasinya beberapa pabrik baru seperti pabrik PT Semen Padang, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Sementara permintaan semen nasional pada 2016 diperkirakan hanya sekitar 69 juta ton dengan asumsi permintaan semen tumbuh 8% dengan catatan pembangunan infrastruktur berjalan normal.
Menderita Oversupply
Hadirnya pemain baru di industri semen Indonesia akan berdampak pada potensi oversupply di pasokan lokal. Hal itu bisa terjadi mengingat penjualan semen nasional periode Januari-Juli 2015 turun 4,12% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pelemahan pasar yang disertai dengan kenaikan pasokan dari kehadiran pemain baru akan membuat persaingan makin ketat, terutama di daerah-daerah tertentu. Tidak heran jika perang harga berpotensi terjadi di daerah tempat pabrik baru berdiri.
Duniaindustri.com mencatat setidaknya terdapat sekitar 9 pemain baru yang berminat berinvetasi di Indonesia dengan membangun pabrik baru (greenfield). Total investasi sembilan pemain baru di industri semen di Indonesia yang berencana membangun pabrik baru dengan nilai investasi total sekitar US$ 4,4 miliar. Investasi baru itu akan menambah kapasitas produksi semen nasional sebanyak 40,3 juta ton.
Pemain baru itu terdiri dari Siam Cement (Thailand) yang akan berinvestasi sekitar US$ 360 juta untuk membangun satu unit pabrik baru di Sukabumi, CNBM (China) dengan investasi US$ 350 juta yang akan dialokasikan untuk membangun pabrik baru di Jawa Tengah serta beberapa investasi baru dari Anhui Conch Cement, Ultratech, Semen Puger, Semen Barru, Semen Panasia, dan Jui Shin Indonesia. Secara total investasi sembilan pemain baru tersebut sekitar US$ 4,4 miliar dengan tambahan kapasitas produksi sebanyak 40,3 juta ton di 2017 saat pabrik beroperasi.
“Beberapa produsen semen yang mulai merealisasikan investasi pembangunan pabrik baru tahun ini antara lain Semen Merah Putih di Banten dan Anhui Conch Semen di Kalimantan Selatan,” ujar Tuti Rahayu, Direktur Kimia Hilir Kementerian Perindustrian.(*/berbagai sumber)
KABAR BAIK!!!
Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.