Duniaindustri.com (Februari 2022) – Sektor manufaktur yang merupakan salah satu kontributor Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar nasional kembali menunjukkan arah pemulihan yang semakin kuat. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index Januari 2022 yang mencapai 53,7, naik dari Desember 2021 yang mencapai 53,5. Dengan peningkatan tersebut, sektor manufaktur Indonesia mengalami perbaikan selama lima bulan berturut-turut.
“Ini merupakan awalan yang baik di tahun 2022. Perkembangan industri yang ekspansif ini akan terus kami jaga dengan konsistensi dalam penanganan pandemi termasuk mitigasi varian Omicron dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga pemulihan bisa terus berlanjut sesuai dengan arah yang kami proyeksikan di tahun ini,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu dalam keterangan tertulis, kemarin.
Kinerja pengendalian pandemi di Indonesia akan teus dijaga sehingga mendukung kepercayaan masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sejak merebaknya varian Omicron di Indonesia pada 15 Desember 2021, kasus harian Indonesia masih relatif terkendali dibandingkan dengan negara lain.
Untuk menjaga kinerja pemulihan ekonomi, kewaspadaan akan terus dijaga. Selain itu, pemerintah siap melakukan langkah-langkah untuk menjaga penanganan pandemi demi keselamatan masyarakat. Pemerintah juga akan terus mempercepat penyaluran program PEN di mana tahun 2022 dialokasikan sekitar Rp455,62 triliun untuk penanganan kesehatan termasuk melanjutkan vaksinasi, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
“Tahun 2021, realisasi sementara PEN mencapai 88,4% atau Rp658,6 triliun secara efektif membantu penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” ujar Febrio.
Seiring dengan relatif terkendalinya pandemi, Sektor manufaktur Indonesia yang melanjutkan kondisi ekpansi ini ditopang oleh kuatnya kinerja ekspor dan membaiknya permintaan domestik.
Sementara itu, laju inflasi Januari 2022 tercatat 2,18% (yoy), meningkat dari angka Desember 2021 sebesar 1,87% (yoy). Kenaikan inflasi tersebut seiring dengan menguatnya aktivitas konsumsi masyarakat. Selain itu, kenaikan harga komoditas dan beberapa harga pangan karena faktor cuaca basah berkontribusi pada inflasi tersebut. “Pemerintah senantiasa menjaga harga-harga energi domestik seperti BBM pada harga yang tetap meski terjadi kenaikan harga komoditas. Hal ini ditujukan agar daya beli masyarakat terhadap kebutuhan energi pokok tetap terjaga,” sambung Febrio.
Inflasi inti terus melanjutkan tren peningkatan, mencapai kisaran 1,84% (yoy), naik dari angka Desember 2021 (1,56%, yoy). Membaiknya sisi permintaan seiring naiknya mobilitas masyarakat telah mendorong peningkatan inflasi inti di tengah risiko tekanan inflasi impor (imported inflation) sebagai dampak masih tingginya harga komoditas.
Selanjutnya, inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) meningkat mencapai 3,35% (yoy), naik dari angka Desember 2021 sebesar 3,20% (yoy). Meningkatnya permintaan seiring dengan membaiknya kondisi pandemi, baik oleh konsumen rumah tangga maupun sektor akomodasi dan restoran telah mendorong kenaikan harga. Kenaikan harga minyak goreng mulai terkendali dengan intervensi pemerintah dan harga patokan yang ditetapkan.
“Kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) oleh Kementerian Perdagangan juga diharapkan efektif dalam mengendalikan harga di minyak goreng di pasar,” tambah Febrio.
Terkait masyarakat miskin dan rentan, pemerintah tetap memberikan bantuan untuk menjaga daya beli kelompok tersebut dengan mengalokasikan anggaran perlindungan sosial yang tetap tinggi di tahun 2022 sebesar Rp431,5 triliun.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: