Duniaindustri.com (November 2025) — Pemerintah kembali menambah penempatan dana di perbankan sebesar Rp76 triliun pada 10 November 2025 lalu. Tambahan penempatan dana pemerintah ke perbankan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas biaya dana (cost of fund) dan memastikan likuiditas perbankan tetap terjaga.
Kebijakan ini merupakan langkah lanjutan setelah penyerapan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) oleh pemerintah sebelumnya dinilai berjalan efektif di sejumlah bank. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa penyerapan penempatan dana SAL di bank Himbara berjalan optimal dimana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah sukses menyalurkan 100 persen dari dana yang dititipkan.
Sementara pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tersalurkan sebesar 68 persen, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar 41 persen dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebesar 99 persen. “Pada Jumat pekan lalu kami inject ke perbankan 76 triliun, Rp25 triliun ke (Bank) Mandiri, Rp25 triliun di (Bank) BRI, Rp25 triliun di (Bank) BNI, dan Rp1 triliun di Bank DKI Jakarta,” kata Purbaya.
Namun, pemerintah melihat adanya perlambatan pertumbuhan base money dari penempatan dana SAL tahap pertama ini pada Oktober 2025 menurun menjadi 7,7 persen dari posisi September yang mencapai 13,3 persen. Atas dasar itu, pemerintah memutuskan melakukan injeksi dana tambahan ke perbankan.
“Kita lihat pertumbuhan base money-nya itu di Oktober itu turun sedikit ke 7,7 persen dibanding September akhir 13,3 persen, (jadi) kita pikir ini musti dorong ke atas,” kata Purbaya.
Purbaya menambahkan bahwa dana tersebut tidak harus langsung diserap seluruhnya. Jika belum digunakan, pemerintah akan membiarkan dana tersebut tetap berada di sistem perbankan sambil menunggu proses administrasi selesai. “Kalau tidak habis, kita akan biarkan sementara di perbankan. Kalau suratnya sudah jadi nanti kita kaji dan kita kasih,” jelasnya.
Menanggapi perihal permintaan tambahan penempatan dana pemerintah di BBTN, Purbaya mempertanyakan kebenarannya. Sebab hingga saat ini BBTN tercatat belum sepenuhnya mampu menyalurkan kredit dari dana yang telah dititipkan sebelumnya.
“Kenapa dia (BBTN) minta lagi ya? BTN belum kita salurkan karena suratnya (permohonan) belum sampai dia (BBTN) baru mau akan, kalau sudah sampai nanti kita pertimbangkan,” ucapnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah:





Dunia Industri Pionir Berita dan Komunitas Industri Indonesia


