Latest News
You are here: Home | Semen | Lafarge SA dan Bosowa Bangun Pabrik Semen di Jawa
Lafarge SA dan Bosowa Bangun Pabrik Semen di Jawa

Lafarge SA dan Bosowa Bangun Pabrik Semen di Jawa

Duniaindustri (Juni 2011) – Lafarge SA, produsen semen terbesar di dunia, dan PT Semen Bosowa, produsen semen nasional, berminat membangun pabrik semen di Pulau Jawa, yang menjadi pasar semen terbesar di negeri ini. Rencana investasi kedua pabrikan semen itu akan memperketat persaingan di Pulau Jawa.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, Lafarge SA mulai menjajaki pembangunan pabrik semen di Jawa Timur. “Mereka menyampaikan rencana pembangunan pabrik baru selain di Aceh. Saya ingatkan risikonya besar karena di Jawa persaingannya sangat ketat,” katanya.

Saat ini tiga perusahaan semen yang menguasai pangsa terbesar di Indonesia memiliki pabrik di Pulau Jawa. PT Semen Gresik Tbk mempunyai pabrik di Jawa Timur, sedangkan PT Indocement Tunggal Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk memiliki pabrik di Jawa Barat.

Lafarge SA menguasai saham terbesar di PT Semen Andalas, yang akan merampungkan rekonstruksi pabrik di Aceh pada akhir 2010. Setelah revitalisasi rampung, pabrik Semen Andalas yang sempat hancur karena tsunami 2004 akan berproduksi sebanyak 1,8 juta ton. Upaya revitalisasi itu menelan investasi US$ 300 juta.

Data duniaindustri mencatat, Semen Gresik Group (PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa) menguasai 43% pasar semen nasional, disusul PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk yang memiliki pangsa 31% di pasar semen Indonesia, kemudian PT Holcim Indonesia Tbk dengan pangsa 14%, dan produsen lainnya seperti PT Semen Bosowa, PT Semen Andalas, PT Semen Baturaja sebesar 12%.

PT Semen Bosowa juga berencana membangun cement mills (fasilitas produksi yang digunakan sebagai tempat penggilingan terakhir dalam pembuatan semen) senilai US$ 100 juta di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pendiri Bosowa Corporation Aksa Mahmud mengatakan, pembangunan cement mills itu akan dimulai pada 2011. Dia menargetkan, cement mills yang dibangun di Banyuwangi itu dapat berproduksi sebanyak 1,2 juta ton. Ekspansi ke Jawa Timur itu dilakukan karena pasar yang cukup besar di wilayah Barat Indonesia, sekitar 70% pasar semen di Indonesia ada di daerah Jawa.

“Kalau mau berbicara nasional, kami harus serbu Pulau Jawa dengan melakukan ekspansi di wilayah itu, di samping tetap mempertahankan dan memperhatikan wilayah kita sendiri,” tegasnya.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat penjualan semen selama tahun 2010 sebesar 40,7 juta ton, naik 5% dibanding 2009 yang hanya 38 juta ton, dengan kontribusi terbesar masih di Pulau Jawa. Peningkatan penjualan ini disebabkan oleh stabilnya suku bunga perbankan serta realisasi proyek infrastruktur di berbagai daerah.

Tahun 2011, ASI menargetkan penjualan semen sebesar 43 – 44 juta ton atau naik sekitar 6% dibanding tahun 2010. Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengakui, seluruh produsen semen domestik siap untuk menambah kapasitas guna mengantisipasi lonjakan permintaan.(Tim redaksi 01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top