Latest News
You are here: Home | Farmasi | Laba Emiten Rumah Sakit Meroket di Era Pandemi
Laba Emiten Rumah Sakit Meroket di Era Pandemi

Laba Emiten Rumah Sakit Meroket di Era Pandemi

Duniaindustri.com (September 2021) – Sejumlah emiten pengelola rumah sakit mencatatkan kinerja yang tumbuh signifikan di era pandemi Covid-19 gelombang kedua pada 2021. Peningkatan kebutuhan akses, fasilitas, dan alat kesehatan dinilai menjadi penopang utama kinerja emiten rumah sakit sehingga mendongkrak perolehan laba termasuk di paruh pertama 2021.

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II-2021. Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp544,65 miliar atau naik 422,50% dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp104,23 miliar.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp3,09 triliun atau naik 78,86% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,73 triliun dengan laba per saham dasar Rp184,54.

Adapun pendapatan emiten Rumah Sakit Hermina ini terdiri atas rumah sakit dan non rumah sakit. Sektor rumah sakit terdiri dari rawat inap dan rawat jalan, di mana rawat inap menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp2,21 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp1,12 triliun dan rawat jalan tercatat Rp856,95 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp609,90 miliar.

Kemudian, non rumah sakit yakni aset KSO tercatat Rp19,58 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp1,97 miliar dan pendapatan manajemen tercatat Rp1,90 miliar.

HEAL mencatatkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal I-2021 menjadi Rp1,43 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,01 triliun. Beban usaha juga meningkat menjadi Rp674,59 miliar dari sebelumnya Rp511,53 miliar, dan biaya keuangan dan administrasi bank naik menjadi Rp70,73 miliar dari sebelumnya Rp63,79 miliar.

Sementara itu, emiten rumah sakit grup Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), mencatatkan kinerja keuangan yang melejit sepanjang semester I 2021. Hal ini karena peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dilayani perseroan. Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 Juni 2021, pendapatan SRAJ mencapai Rp1,025 triliun naik 115,78 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp475,99 miliar.

Beban langsung juga turut meningkat menjadi Rp607,35 miliar semester pertama tahun ini dari Rp341,39 miliar pada semester pertama tahun lalu. Dengan begitu, laba bruto perseroan meningkat menjadi Rp417,69 miliar naik 210,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp134,6 miliar.

Beban usaha juga sedikit meningkat menjadi Rp220,24 miliar dari Rp200,69 miliar. Peningkatan beban usaha dan beban langsung terkait dengan peningkatan pelayanan pasien Covid-19. Dengan demikian, perseroan mencetak bottom line berbalik laba pada semester I/2021 ini menjadi Rp151,09 miliar dari posisi rugi Rp62,99 miliar pada semester I/2020.

Demikian juga yang dialami emiten pengelola rumah sakit (RS) RSIA Bunda Jakarta PT Bundamedik Tbk (BMHS). Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih yang signifikan sepanjang semester I 2021.

Menurut laporan keuangan perusahaan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih Bundamedik melonjak 752,48% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 15,81 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp 134,78 miliar pada paruh pertama 2021.

Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bersih yang tumbuh 94,18% secara tahunan menjadi Rp 902,18 miliar per 30 Juni 2021, dari Rp 464,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Lebih rinci, pendapatan Bundamedik disumbang dari 4 pos, yakni rawat inap, rawat jalan, dan fertilisasi in vitro, dan hotel. Dari pos rawat inap, pendapatan dari obat dan perlengkapan medis menjadi penyumbang terbesar, yakni mencapai Rp 117,48 miliar pada semester I tahun ini. Di posisi kedua ada pendapatan administrasi lainnya sebesar Rp 98,18 miliar. Lalu, di posisi ketiga, pendapatan jasa penunjang medis dan tenaga ahli sebesar Rp 84,94 miliar.

Selanjutnya, dari pos rawat jalan, pendapatan jasa penunjang medis dan tenaga ahli menjadi penyokong terbesar dengan besaran Rp 112,49 miliar. Sementara, pendapatan dari obat dan perlengkapan medis menyumbang Rp 90,09 miliar pada paruh pertama 2021.

Kemudian, dari pos fertilisasi in vitro, pendapatan fertilisasi dan klinik masih menjadi andalan BMHS, dengan sumbangan pendapatan Rp 200,27 miliar pada semester I tahun ini.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/safarudin/indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 235 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 235 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top