Latest News
You are here: Home | Umum | Laba Bersih Tiga Bank BUMN Melonjak di Atas 14%, Bank Mandiri Tertinggi
Laba Bersih Tiga Bank BUMN Melonjak di Atas 14%, Bank Mandiri Tertinggi

Laba Bersih Tiga Bank BUMN Melonjak di Atas 14%, Bank Mandiri Tertinggi

Duniaindustri.com (Februari 2024) – Tiga bank BUMN yang juga market leader industri perbankan di Indonesia menorehkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi, dua digit di atas 14% sepanjang 2023 dibanding tahun sebelumnya. Dari ketiga BUMN itu yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Bank Mandiri mencetak pertumbuhan laba bersih tertinggi sepanjang tahun lalu.

Sepanjang 2023, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp55,1 triliun atau melambung 33,7 persen (year-on-year). Perolehan keuntungan ini merupakan yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu.

Menurut Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi, capaian kinerja tersebut selaras dengan kondisi ekonomi nasional yang masih resilien menghadapi volatilitas di 2023. “Dari berbagai tantangan yang ada di 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain, ruang kinerja fiskal masih besar untuk dapat mendukung perekonomian,” kata Darmawan di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut dia mengatakan, tahun lalu Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis di seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan. Terlihat dari total aset konsolidasi BMRI yang menembus Rp2.174,2 triliun pada akhir 2023 atau melesat 9,12 persen (y-o-y).

Kenaikan aset tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di 2023 sebesar 16,3 persen (y-o-y) menjadi Rp1.398,1 triliun. Pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun per akhir 2023 atau meningkat 18,3 persen (y-o-y).

Selain itu, kredit komersial juga mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan segmen lain, yaitu 21,2 persen (y-o-y) menjadi Rp238 triliun per akhir 2023.

“Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah, termasuk segmen SME dan mikro,” ujar Darmawan.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba bersih Rp60,43 triliun sepanjang periode 2023. Perolehan laba ini lompat 17,55% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp51,41 triliun. Sementara, untuk laba bank only, angkanya naik 11,12% secara tahunan menjadi Rp53,15 triliun dari sebelumnya Rp47,83 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan BBRI hari ini, kenaikan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 8,5% secara tahunan ke level Rp135,18 triliun per akhir 2023 dari sebelumnya Rp124,6 triliun pada 2022.

Bank BRI menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 11% – 12% hingga akhir tahun ini. “Dalam situasi saat ini, guidance 11% hingga 12% dari nominal kredit Rp1.000 triliun itu cukup agresif,” kata Direktur Utama BBRI Sunarso, dalam konferensi pers virtual Rabu (31/1).

Sepanjang tahun lalu, total kredit dan pembiayaan BRI menjadi Rp1.266,43 triliun. Dengan demikian, perseroan menargetkan penyaluran kredit setara Rp1.405,26 triliun hingga Rp1.556,92 sepanjang tahun ini.

Salah satu strategi untuk mengejar target itu adalah, dengan menggenjot penyaluran kredit ke sektor ultra mikro. “BRI akan ‘go smaller’, sektor ulta mikro akan menjadi mesin pertumbuhan baru, kami pastikan itu,” jelas Sunarso.

Sunarso menegaskan BBRI memiliki CAR sebesar 27%. Kondisi ini bisa menjadi fundamental perusahaan untuk memperkuat penyaluran kredit ultra mikro. “Artinya sampai lima tahun ke depan, BRI tidak akan ada isu mengenai masalah permodalan,” tambah Sunarso.

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp20,9 triliun sepanjang 2023. Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan angka itu tumbuh 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy).

“Laba bersih BNI pada tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen yoy. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen yoy,” ucapnya.

Novita menuturkan pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan kualitas aset yang terus membaik. Hal itu terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Tercatat, rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen. Menurut Novita, angka ini membaik jika dibandingkan 2022 yang sebesar 2,81 persen.

Sementara, LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen. Capaian ini juga lebih baik dari posisi 2022, yakni pada level 16 persen.

Novita juga mengungkapkan dana pihak ketiga (DPK) BNI tumbuh 5,4 persen yoy menjadi Rp810,73 triliun pada 2023. Rasio Current Account Savings Account (CASA) pun terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

“Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6 persen,” imbuh Novita.

Ia juga menyebut BNI secara proaktif memperluas bisnis dengan fokus pada kualitas aset dan peningkatan transaksional. Dengan kinerja positif di 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global.

“Melalui kesempatan ini, manajemen ingin menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham BNI dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap kuatnya fundamental kinerja Perseroan. Proses transformasi di BNI juga semakin memberikan outlook yang positif terhadap kinerja ke depan,” kata Novita.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan kinerja positif BNI seiring dengan berjalannya program transformasi selama tiga tahun terakhir.

Melalui program transformasi tersebut, perseroan terus mendorong penguatan struktur bisnis sehingga siap menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi ke depan. Royke menuturkan hasilnya juga tercermin dari tingkat profitabilitas perusahaan yang terus meningkat, antara lain terlihat dari rasio Return on Equity (ROE).(*/berbagai sumber/tim redaksi 06/Safarudin/indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 286 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 286 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top