Latest News
You are here: Home | Kimia | Laba Bersih Naik 439%, PGN Kuasai 92% Market Share Niaga Gas di Indonesia
Laba Bersih Naik 439%, PGN Kuasai 92% Market Share Niaga Gas di Indonesia

Laba Bersih Naik 439%, PGN Kuasai 92% Market Share Niaga Gas di Indonesia

Duniaindustri.com (November 2021) – Emiten distributor gas BUMN , PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 286 juta atau sekitar Rp 4,07 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$ pada periode sembilan bulan pertama 2021. Perolehan laba bersih ini meningkat 439,62% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 53 juta atau sekitar Rp 755,25 miliar.

Meroketnya perolehan laba bersih PGN seiring dengan kenaikan pendapatan dari sebelumnya US$ 2,15 miliar atau Rp 30,63 triliun menjadi US$ 2,25 miliar atau sekitar Rp 32,06 triliun. Rinciannya, pendapatan ini dikontribusi paling besar dari segmen niaga gas senilai US$ 1,73 miliar, tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya US$ 1,74 miliar, berdasarkan laporan keuangan perseroan.

Pendapatan transmisi gas memberi andil senilai US$ 164,38 juta, naik dari tahun sebelumnya US$ 162,32 juta. Lalu, transportasi minyak US$ 13,45 juta juga meningkat dari US$ 13,11 juta pada September tahun lalu.

Lainnya dari penjualan minyak dan gas US$ 246,19 juta, naik dari tahun sebelumnya US$ 143,73 juta. Sedangkan, pendapatan dari sewa fiber optik tercatat sebesar US$ 12,81 juta. Pendapatan dari pemrosesan gas dan lainnya masing-masing senilai US$ 60,44 juta dan US$ 17,05 juta.

Kenaikan pendapatan emiten bersandi PGAS ini juga turut diikuti oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 5,39% dari sebelumnya US$ 1,46 miliar menjadi US$ 1,54 miliar.

Sehingga, laba bruto perseroan menjadi US$ 711,65 juta dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 687,98 juta.

Sampai dengan 30 September 2021, perseroan mencatatkan kenaikan total aset menjadi US$ 7,54 miliar dari posisi Desember 2020 senilai US$ 7,53 miliar. Aset ini terdiri dari liabilitas US$ 4,25 miliar dari posisi Desember US$ 4,57 miilar. Sedangkan, ekuitas perseroan naik menjadi US$ 3,29 miliar dari posisi akhir tahun lalu US$ 2,95 miliar.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen terus memperkuat posisinya di industri. Salah satunya, dengan melakukan konsolidasi industri gas bumi nasional melalui berbagai kegiatan untuk mencapai target 23% bauran energi dalam negeri.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian sejumlah pengembangan bisnis, di antaranya rencana untuk masuk ke sektor trading LNG, petrochemical serta bisnis turunan gas lain. Tidak kalah penting PGN akan mempercepat pengembangan jaringan gas (Jargas) rumah tangga sebanyak 1 juta sambungan.

“Pengembangan ini merupakan upaya agar PGN terus eksis sebagai Subholding Gas Pertamina, bukan hanya untuk tahun 2022 tetapi untuk seterusnya,” papar M. Haryo Yunianto dalam Paparan Publik PGN yang digelar secara virtual, Rabu (17/11/2021).

Lebih lanjut disampaikan, sebagai motor industri gas dalam negeri, PGN berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar US$ 286 juta atau setara Rp 4,07 triliun (kurs Rp 14.243 per USD) per September 2021. Angka tersebut meroket 437% dibandingkan periode sama tahun lalu atau year on year (yoy). Kinerja tersebut diperoleh dari pendapatan sebesar US$ 2,25 miliar atau Rp 32,04 triliun. Sedangkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation (EBITDA) di periode yang sama mencapai US$ 618 juta atau Rp 8,8 triliun.

Dengan penguasaan pasar sebesar 92% pangsa pasar niaga gas Tanah Air, Pertamina sebagai Holding BUMN Energi mengandalkan Subholding Gas Pertamina untuk membangun jaringan gas pipa tersebut. “Untuk mencapai target 2021, Subholding Gas memiliki tujuh kebijakan strategis sepanjang 2021,” kata M. Haryo Yunianto.

Dengan tujuh kebijakan strategis itu, bisnis PGN dapat berjalan baik yang tercermin dari kinerja operasional dengan tren positif. “Subholding Gas Grup berhasil mencatatkan volume niaga gas selama periode Januari – September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas Triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD (YoY). Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD.” imbuh Direktur Sales & Operasi PGN, Faris Aziz.

Sedangkan di bisnis Lifting Migas, PGAS juga mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, yang tumbuh dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 5,3 MMBOE. Hal ini karena adanya perbaikan kegiatan operasional dan keberhasilan aktivitas pengeboran dan eklsplorasi yang berdampak positif pada peningkatan volume lifting migas, terutama dari Blok Pangkah, Muriah, Ketapang dan Muara Bakau. “Kenaikan pendapatan terutama dikontribusikan dari meningkatnya kontribusi dari bisnis segmen upstream,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko, Fadjar Harianto Widodo.

“PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan layanan sesuai kebutuhan pasar, komitmen safety, reliable dan terus beradaptasi dengan kondisi bisnis yang dinamis. Kami juga bersyukur bahwa tren perbaikan kinerja PGN sangat positif. Inilah yang menjadi fokus perusahaan saat ini dan ke depan,” tutup Haryo.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top