Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Laba Bersih Astra Agro Naik Tajam 120% di Kuartal I, Harga Saham Melonjak
Laba Bersih Astra Agro Naik Tajam 120% di Kuartal I, Harga Saham Melonjak

Laba Bersih Astra Agro Naik Tajam 120% di Kuartal I, Harga Saham Melonjak

Duniaindustri.com (April 2014) — PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat laba bersih kuartal I-2014 sekira Rp784,6 miliar atau naik 120,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, harga saham Astra Agro Lestari naik 4,6% pada perdagangan Kamis (17/4) menjadi Rp 28.350.

“Peningkatan laba bersih Astra Agro tersebut disebabkan oleh naiknya harga rata-rata CPO sebesar 38% jadi Rp8.949 per kilogram, serta adanya laba selisih kurs akibat menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ucap Presiden Direktur Astra Agro Lestari Widya Wiryawan usai RUPST.

Menurut dia, pada kuartal I-2014 produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 1.288.612 ton atau naik 6,7% dari sebelumnya sebanyak 1.207.978 ton. Sedangkan penjualan CPO mencapai 314.211 ton sedangkan Olein 40.799 ton.

Peningkatan produksi TBS tersebut dan pembelian TBS dari pihak eksternal selama kuartal pertama 2014 sebesar 889.315 ton atau naik 31,9%. Sehingga mendorong kenaikan produksi CPO sebesar 14,6% jadi 403.383 ton. Produksi CPO tersebut berasal dari area Sumatera sebesar 163.601 ton, Kalimantan 157.150 ton dan Sulawesi sebesar 82.632 ton.

Di kuartal I 2014, Astra Agro Lestari baru menyerap sekira 20% dana belanja modal (capital expenditure/capex) dari total capex Rp3-4 triliun tahun ini.

Direktur Keuangan AALI, Rudy Chen mengatakan, hingga kuartal I-2014 perseroan baru menyerap capex 20% atau Rp700 miliar. “Penyerapan dana belanja modal tahun ini masih didominasi untuk pengembangan perkebunan,” ucap Rudy.

Rudy menambahkan, selain itu dana capex juga telah digunakan untuk pembangunan pengolahan pabrik pengolahan kelapa sawit (refinery) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan terletak di Kalimantan ada dua dan satu di Sulawesi. “Adapun sisanya dialokasikan untuk pembangunan infrastrukturnya,” paparnya.

Menurut Rudy, sumber pendanaan capex ini dari kombinasi antara kas internal perusahaan ditambah oleh pinjaman perbankan yang telah diperoleh manajemen AALI dari beberapa Bank. “Jadi, kami sekarang punya fasilitas dari 4 Bank sekitar US$ 397 juta, dan sudah kami tarik sekitar US$ 220 juta. Jadi masih sekitar US$ 175 juta yang akan dipakai untuk pendanaan capex tahun ini. Adapun sisanya nanti akan disumbang dari kas internal perusahaan,” pungkasnya.(*/berbagai sumber/AND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top