Latest News
You are here: Home | Baja | Krakatau Steel-Posco Realisasikan Investasi Tahap Awal US$ 3 Miliar
Krakatau Steel-Posco Realisasikan Investasi Tahap Awal US$ 3 Miliar

Krakatau Steel-Posco Realisasikan Investasi Tahap Awal US$ 3 Miliar

Duniaindustri.com — PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan Pohang Steel Corporation (Posco) asal Korea akan merealisasikan investasi tahap awal sebesar US$ 2,7-3 miliar pada 2013. Krakatau Steel (KS) dan Posco tengah membangun pabrik baja berkapasitas 6 juta ton per tahun.

Pabrik baru PT Krakatau Posco, perusahaan patungan KS dan Posco, itu membutuhkan 1.000 karyawan baru. Sebagian karyawan akan dialihkan dari pabrik lama KS.

Pabrik baru tersebut sempat mengalami kendala sengketa tanah dengan Pemerintah Kota Cilegon. Kini Pemerintah Kota Cilegon dan Krakatau Posco telah menyelesaikan sengketa itu dengan cara tukar guling.

Untuk tahap pertama, Krakatau Posco akan membangun pabrik berkapasitas 3 juta ton yang akan menghasilkan hot rolled coil (HRC), slab, dan plate. Sedangkan untuk tahap kedua akan dilakukan konstruksi di 2011 dengan kapasitas 3 juta ton, sehingga total pembangunan dari tahap pertama dan kedua dilakukan selama 5 tahun.

Direktur Utama KS Fazwar Budjang mengatakan pabrik Krakatau Posco dapat berproduksi pada awal 2014. Namun, karena unit produksinya saling terintegrasi maka dibutuhkan waktu empat bulan guna memastikan pengoperasian pabrik secara sempurna. “Kuartal I 2014 akan berjalan pabriknya secara keseluruhan,” kata Fazwar.

Untuk mendukung proyek patungan itu, KS menyiapkan sejumlah investasi, di antaranya melakukan penambahan pembangkit listrik dengan besaran 120 megawatt (MW) serta meningkatkan kapasitas pelabuhan sebesar 20 juta ton.

Perseroan juga telah menyelesaikan kewajibannya dengan mempersiapkan lahan untuk pabrik patungan tersebut. “Hal ini sudah memberikan nilai investasi 30% dari share yang diperlukan,” tuturnya.

Namun untuk tahap awal, KS hanya akan mengambil porsi sebesar 30-40%. Setelah pabrik beroperasi, KS akan meningkatkan kepemilikannya hingga 45%. Investasi tahap kedua akan menghabiskan investasi sekitar US$ 2,7 miliar dan dibagi selama tiga tahun. “Namun, sisa pendanaannya akan dicari lewat perbankan,” tuturnya.

Tenaga kerja untuk pabrik baru itu akan diatur dari masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan, dan dikombinasikan dengan tenaga yang baru. “Kami tetap menginginkan karyawan lapangan 70% dari lokal,” tambahnya.(Tim redaksi 02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top