Duniaindustri.com (Desember 2016) — 2016 tinggal hitungan hari, sebelum memasuki 2017. Berbagai prediksi dan estimasi pun mulai berhamburan untuk menyongsong tahun 2017.
Tidak ketinggalan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menilai tiga sektor yakni komunikasi, perhubungan, dan keuangan masih dapat tumbuh double digit di tengah perlambatan ekonomi nasional.
“Sektor yang selama ini tumbuh tinggi adalah service sector. Seperti kita lihat soal perdagangan itu terpengaruh ekspor-impor, tapi yang namanya komunikasi, perhubungan, dan keuangan itu selalu tumbuh double digit, meski ekonomi lagi rendah,” kata Sri Mulyani.
Karena itu, sektor-sektor tersebut yang harus dikembangkan multiplier effect- nya. Misalnya sektor infrastruktur keuangan harus dikembangkan untuk investasi.
Dia menyebut dengan maraknya teknologi dan aplikasi saat ini mendorong aktivitas ekonomi. Misalnya ada aplikasi Gojek, masyarakat bisa memesan makanan maupun berpergian dengan hanya transaksi melalui handphone saja.
“Maka soal ekonomi dan teknologi itu makin lama makin kecil priksinya dari segi peraturan-peraturan yang memusingkan dari instansi dan instansi. kalau misal beli pakai Gojek walau saya cuma mencet-mencet di sini dia pasti datang,” imbuhnya.
Industri Makanan dan Infrastruktur
Berbeda halnya dengan, Ekonom Core Indonesia, Hendri Saparini, yang menilai perekonomian Indonesia pada 2017 akan banyak ditopang oleh belanja rumah tangga dan pemerintah.
Khusus untuk belanja pemerintah, akan lebih banyak dialokasikan ke sektor infrastruktur. Selain itu, dipilihnya sejumlah destinasi wisata juga turut memberi dampak positif dinamika bisnis di sejumlah daerah.
“Karena itu, sektor-sektor yang prospektif hingga 2017 adalah bisnis di sektor makanan dan minuman, infrastruktur serta pariwisata, terutama di destinas-destinasi yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Menurut Hendri Saparini, kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan juga lebih baik dari tahun ini, karenatak akan ada pemotongan anggaran oleh pemerintah sebagaimana yang terjadi pada 2016.
Hal ini membuat ekonomi nasional bergerak sebagaimana yang telah diproyeksikan dalam RAPBN 2017.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: