Duniaindustri.com (Juni 2024) — Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan surplus perdagangan Indonesia periode Mei 2024 sebesar USD2,93 miliar atau naik USD0,21 miliar secara bulanan. Untuk surplus perdagangan secara kumulatif (Januari – Mei 2024) mencapai USD13,06 miliar.
M Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS mengatakan surplus perdagangan nasional ini secara beruntun terjadi selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus perdagangan pada periode tersebut lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas.
“Nilai surplus pada Mei 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan dari bulan sebelumnya yang mencapai USD2,72 miliar” kata Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/5).
Lebih rinci, untuk nilai ekspor pada Mei 2024 sebesar USD22,33 miliar atau naik 13,82 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD19,62 miliar. Sementara jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 (year on year/ yoy) nilai ekspor naik sebesar 2,86 persen dimana pada periode tersebut nilai ekspor mencapai USD21,71 miliar.
“Total nilai ekspor mengalami peningkatan baik secara bulanan ataupun secara tahunan. Sektor migas dan non migas mengalami peningkatana secara bulanan dan tahunan” kata Habibullah.
Untuk kinerja ekspor secara kumulatif pada Januari – Mei 2024 mencapai USD104,25 miliar atau turun 3,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar USD108,05 miliar.
Penurunan ekspor ini secara kumulatif didorong oleh penurunan ekspor non migas sebesar 3,84 persen dari USD101,47 miliar menjadi USD97,58 miliar. Sedangkan ekspor migas justru naik 1,35 persen dari USD6,58 miliar menjadi USD6,67 miliar.
“Andil utama penurunan ekspor (kumulatif) disumbang oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar 3,26 persen dengan nilai ekspor USD20,10 miliar atau turun 14,90 persen dari sebelumnya USD23,62 miliar,” ujar Habibullah.
Selanjutnya untuk kinerja impor pada periode Mei 2024 sebesar USD19,40 miliar atau naik 14,82 persen mtom dari sebelumnya USD16,90 miliar. Sedangkan secara tahunan (yoy) nilai impor ini turun 8,83 persen dari semula USD21,28 miliar.
Secara kumulatif, kinerja impor sebesar USD91,19 miliar atau terjadi peningkatan sebesar 0,42 persen yoy dari semula USD91,58 miliar. Total impor kelompok bahan baku atau penolong mencapai USD66,72 miliar atau turun 1,45 persen (yoy) dari sebelumnya USD67,70 miliar.
Kemudian impor barang konsumsi pada Januari-Mei 2024 naik 5,68 persen dari USD8,19 miliar menjadi USD8,65 miliar. Kemudian impor barang modal naik 0,82 persen dari USD15,69 miliar menjadi USD15,82 miliar.
“Andil utama penurunan nilai impor (kumulatif) disumbang oleh kelompok bahan baku/ penolong sebesar 1,07 persen,” pungkas Habibullah.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 293 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: