Duniaindustri.com (Januari 2023) – PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF), memperoleh pendanaan dari dua investor baru, yaitu PT Akar Investasi Indonesia (AII) dan CIZJ Limited (CIZJ) senilai Rp1,86 triliun. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendanaan tersebut diperoleh dari pelepasan saham Kimia Farma dalam KFA kepada AII dan CIZJ.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan Kimia Farma dalam KFA berkurang dari sebelumnya 99,99% menjadi 59,99%. “Namun perseroan masih menjadi pemegang saham pengendali KFA dan laporan keuangan KFA masih tetap dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perseroan,” tulis manajemen Kimia Farma dalam keterbukaan informasi, kemarin.
Pada 13 November 2022 lalu, Kimia Farma telah menandatangani perjanjian pendahuluan dengan para investor sehubungan dengan penjualan 198,19 juta saham lembar saham KFA milik perseroan kepada AII dan CIZJ , serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor KFA dengan menerbitkan sejumlah 603,18 juta saham baru yang diambil bagian dan disetor secara tunai oleh AII dan CIZJ.
Namun demikian, perseroan menegaskan bahwa transaksi tersebut bukan merupakan transaksi pelepasan perusahaan, mengingat perseroan masih menjadi pemegang saham pengendali dari KFA dan laporan keuangan KFA tetap terkonsolidasi dalam laporan keuangan perseroan.
Secara rinci, nilai transaksi penjualan 198,19 juta saham KFA milik perseroan kepada AII dan CIZJ adalah sebesar Rp460 miliar, dan nilai transaksi peningkatan modal ditempatkan dan disetor KFA yang diambil bagian dan disetor tunai oleh AII dan CIZJ adalah sebesar Rp1,40 triliun.
“Perseroan telah melakukan kesepakatan dengan AII dan CIZJ untuk berinvestasi pada KFA secara langsung dengan nilai sebesar Rp1,86 triliun, sehingga dana kas yang diterima oleh perseroan dapat digunakan untuk mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis,” lanjut manajemen Kimia Farma.
Sebagai informasi, Kimia Farma Apotek mengelola jaringan apotek dengan merek Apotek Kimia Farma yang merupakan segmen ritel perseroan, yang melakukan kegiatan penjualan obat-obatan dan produk farmasi langsung kepada pelanggan.
KFA berencana untuk terus mengembangkan segmen ritel farmasi, klinik kesehatan dan laboratorium diagnostika. Pengembangan layanan apotek dan klinik terus dilakukan dengan melihat peluang pasar yang ada, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.
Ke depannya, pengembangan klinik dan laboratorium juga ditujukan untuk daerah wisata dan luar Jawa untuk mendukung pemerintah dalam pemerataan layanan kesehatan ke masyarakat. Saat ini, jumlah outlet eksisting yang dimiliki adalah sebanyak 1.195 apotek, 410 klinik dan 72 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun, rencana pengembangan usaha ke depan melalui bisnis model baru dengan digitalisai, melalui kombinasi offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi apotek-kliniklab diagnostika, serta saluran digital baru. Untuk itu, perseroan telah menetapkan pelaksanaan pengembangan melalui strategi kemitraan, yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan rekanan bisnis yang saling memberikan manfaat untuk dapat mengembangkan operation excellence & service experience.
“Dengan demikian, dapat menciptakan nilai keunggulan pada setiap proses operasional melalui penerapan berbagai prinsip, sistem, dan tools yang menuju perbaikan berkelanjutan,” ungkap manajemen.
Lebih lanjut, dengan adanya transaksi ini akan berdampak pada penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas perseroan secara konsolidasi. Dengan penerimaan dana tersebut, kinerja KFA diharapkan akan meningkat sehingga tidak akan mengakibatkan penurunan dari nilai KFA yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseroan, kecuali prosentase kepemilikan KFA oleh perseroan.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 259 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 259 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: