Duniaindustri.com (Juni 2021) – Indeks keyakinan konsumen terus melaju positif pada Mei 2021 terutama ditopang perbaikan ketersediaan lapangan kerja dan menguatnya rasio konsumsi terhadap pendapatan, menurut sebuah survei. Tim Duniaindustri.com menilai dalam masa pemulihan ekonomi yang bergerak cepat, korporasi cenderung menyerap lebih banyak sumber daya manusia (SDM) guna mendongkrak target pertumbuhan untuk meraup momentum perbaikan kinerja.
Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia yang dilakukan pada Mei 2021 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen1 (IKK) Mei 2021 sebesar 104,4, meningkat dibandingkan dengan IKK April 2021 sebesar 101,5. Keyakinan konsumen terpantau membaik pada sebagian besar kategori tingkat pengeluaran, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden. Secara spasial, keyakinan konsumen membaik pada 6 kota yang disurvei, tertinggi di kota Medan, diikuti oleh Surabaya dan Manado.
Berdasarkan hasil survei konsumen, penguatan optimisme konsumen pada Mei 2021 didorong oleh persepsi konsumen yang membaik terhadap kondisi ekonomi saat ini meskipun masih berada pada area pesimis (<100). Hal tersebut didorong oleh perbaikan persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terpantau relatif stabil dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya. Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja meningkat, sementara ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan penghasilan cukup kuat meskipun lebih rendah dibandingkan dengan level pada bulan sebelumnya.
Survei Konsumen Bank Indonesia Mei 2021 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi kembali menguat, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2021 sebesar 104,4, meningkat dibandingkan 101,5 pada bulan sebelumnya. IKK Mei 2021 yang meningkat tersebut didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Mei 2021 yang meningkat menjadi sebesar 86,8 dari bulan sebelumnya yang sebesar 80,3, meski masih berada pada area pesimis (<100). Sementara ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terpantau tidak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 122,1, relatif tidak berbeda dibandingkan 122,6 pada April 2021.
Pada Mei 2021, IKK mengalami kenaikan pada sebagian besar kategori tingkat pengeluaran responden, terutama responden berpengeluaran Rp3,1-4 juta per bulan. Dari sisi usia, kenaikan IKK juga terjadi pada mayoritas kelompok usia, terutama responden usia 41-50 tahun. Ditinjau secara spasial, keyakinan konsumen pada Mei 2021 tercatat meningkat di 6 kota yang menjadi cakupan pelaksanaan survei, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Kota Medan (34,6 poin), diikuti Surabaya (26,1 poin) dan Manado (15,0 poin).
Pada Mei 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik dari bulan sebelumnya meski masih berada pada zona pesimis. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Mei 2021 sebesar 86,8, meningkat dari 80,3 pada bulan sebelumnya.
Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang naik 9,4 poin menjadi 77,4 (Grafik 4). Secara spasial, IKE terpantau menguat di 7 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di Medan (42,2 poin), diikuti Surabaya (32,5 poin) dan Manado (19,0 poin).
Persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini pada Mei 2021 terpantau membaik pada seluruh kelompok pendidikan, terutama pada responden dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana. Sementara di sisi usia, kenaikan indeks terjadi pada responden berusia di bawah 60 tahun.
Pada Mei 2021, persepsi konsumen terhadap perbaikan penghasilan juga terpantau membaik sejalan dengan adanya tambahan penghasilan berupa Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja, dan adanya peningkatan omset responden pelaku usaha pada periode Ramadan dan Idulfitri. Indeks Penghasilan Saat Ini pada Mei 2021 mengalami peningkatan pada mayoritas kategori pengeluaran, terutama pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Ditinjau dari sisi usia, indeks penghasilan saat ini mengalami peningkatan utamanya pada responden berusia di bawah 60 tahun.
Sejalan dengan membaiknya keyakinan terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada Mei 2021, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama juga membaik dibandingkan bulan sebelumnya terutama untuk jenis barang elektronik dan perabot rumah tangga. Kenaikan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu responden dengan pengeluaran Rp1-4 juta per bulan. Menurut kategori usia, keyakinan untuk membeli barang tahan lama meningkat pada responden berusia 31-60 tahun.
Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada Mei 2021 terpantau relatif tidak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 75,5% menjadi 75,8%. Demikian juga, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) yang tercatat sebesar 14,6%, relatif stabil dibandingkan 14,8% dan rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6%, relatif sama dibandingkan 9,7% pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan tercatat meningkat pada responden dengan pengeluaran Rp1-3 juta per bulan dan Rp4,1-5 juta per bulan. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan menurun pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta per bulan dan di atas Rp5 juta per bulan. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: