Latest News
You are here: Home | Farmasi | Ketika Kurva Penjualan Eceran Mulai Naik, Covid-19 Justru Cetak Rekor Tertinggi Harian
Ketika Kurva Penjualan Eceran Mulai Naik, Covid-19 Justru Cetak Rekor Tertinggi Harian

Ketika Kurva Penjualan Eceran Mulai Naik, Covid-19 Justru Cetak Rekor Tertinggi Harian

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Hasil survei penjualan eceran yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengisyaratkan adanya perbaikan terbatas pada Juni 2020, mencerminkan kurva rebound dari dasar terendah yang terjadi pada Mei. Namun, hal itu seakan dipatahkan dengan laporan kasus harian Covid-19 yang mencatatkan rekor baru pada Rabu (8/7/2020), yakni mencapai 1.853.

Sejumlah daerah seperti DKI Jakarta juga melaporkan kasus harian Covid-19 tertinggi. Di Jakarta, jumlah kasus positif Covid-19 yang tercatat Rabu (8/7/2020) sebanyak 344 kasus, tertinggi sejak virus corona merebak. Sebelumnya, rekor kasus Covid-19 terjadi pada Minggu (5/7/2020) sebanyak 256 kasus.

Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan dalam 24 jam sampai Rabu (8/7/2020) didapat kasus baru positif Covid-19 sebanyak 1.853, sehingga akumulasinya menjadi 68.079. Jumlah kasus baru harian tersebut memecahkan rekor terbanyak sebelumnya yang terjadi pada Kamis, 2 Juli 2020 yakni 1.624.

Menurut dia, jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 22.183 sehingga total spesimen yang diperiksa 968.237. “Dari jumlah yang diperiksa tersebut tambahan kasus positif terkonfirmasi 1.853 orang sehingga total kasus 68.079,” kata Achmad Yurianto di Jakarta, Rabu (8/7).

Dia menambahkan pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 800 sehingga total 31.585. Untuk pasien meninggal, ada penambahan sebanyak 50 orang sehingga menjadi 3.359. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) ada 38.498. dan pasien dalam pemantauan (PDP) sebanyak 13.636. Sudah ada 456 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) merilis survei penjualan eceran pada Mei 2020 yang menjukkan adanya penurunan penjualan. Indeks Penjualan Riil (IPR) turun sebesar 20,6 persen (yoy) pada Mei 2020, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan sebesar 16,9 persen (yoy) pada April 2020.

“Penurunan penjualan bersumber dari kontraksi penjualan di seluruh kelompok komoditas yang dipantau. Penurunan terdalam pada subkelompok sandang serta kelompok barang budaya dan rekreasi,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko, dalam keterangan resminya.

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran sedikit membaik pada Juni 2020, meskipun masih dalam fase kontraksi. Hal ini tercermin dari prakiraan pertumbuhan IPR sebesar -14,4 persen (yoy) Juni 2020, tidak sedalam kontraksi penjualan pada bulan sebelumnya.

“Perbaikan kinerja penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dan bahan bakar bendaraan bermotor,” jelas Onny.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 dan 6 bulan mendatang (Agustus dan November 2020) diprakirakan menurun. Menurunnya tekanan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 dan 6 bulan mendatang (Agustus dan November 2020) masing-masing sebesar 138,6 dan 142,5, lebih rendah dibandingkan dengan 162,4 dan 146,4 pada Juli dan Oktober 2020.

“Hal tersebut disebabkan responden cenderung masih menjaga harga jual untuk mempertahankan level permintaan,” tambah Onny.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top