Duniaindustri.com (Juli 2025) — Kenaikan tarif impor AS terhadap 14 negara, termasuk Indonesia, berpotensi memicu perlambatan ekonomi yang signifikan. Khusus untuk Indonesia, diprediksi dampaknya bakal menggerus ekspor.
Menurut Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno, dampak tarif Trump tersebut dapat memangkas output sebesar Rp164 triliun, menurunkan ekspor sebesar Rp106 triliun, dan berpotensi menyebabkan sekitar 1,2 juta orang kehilangan pekerjaan.
“Kegagalan meredakan tensi dagang ini meningkatkan risiko perlambatan ekonomi secara signifikan,” kata Karinska dalam siaran pers, kemarin.
Pemerintah telah menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB 2025 ke kisaran 4,7%-5% dari sebelumnya 5,2%. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah telah menggulirkan paket stimulus fiskal senilai IDR24,0 triliun yang mencakup subsidi transportasi, bantuan pangan, dan subsidi upah.
“Di sisi lain, DPR menyetujui target defisit anggaran 2026 yang lebih rendah di kisaran 2,48%-2,53% dari PDB, menandakan pergeseran menuju disiplin fiskal sembari tetap melindungi program sosial dan pembangunan prioritas,” tambah Karinska.
Menurut Karinska, langkah konsolidasi fiskal ini tepat di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Namun, fleksibilitas dalam pelaksanaan fiskal tetap krusial untuk menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas sosial di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo.
Pelaku pasar kini memperkirakan Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga acuan jika kurs rupiah bertahan di bawah 16.500. Yield treasury AS tenor 10 tahun naik ke 4,43% dan memicu kembali kekhawatiran stagflasi, meskipun ekspektasi inflasi CPI turun ke 3% YoY.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: