Latest News
You are here: Home | Umum | Kenaikan Suku Bunga Acuan Sekali Lagi Hantam Bisnis Digital, SBV Bangkrut dan JD.ID Tutup
Kenaikan Suku Bunga Acuan Sekali Lagi Hantam Bisnis Digital, SBV Bangkrut dan JD.ID Tutup

Kenaikan Suku Bunga Acuan Sekali Lagi Hantam Bisnis Digital, SBV Bangkrut dan JD.ID Tutup

Duniaindustri.com (Maret 2023) – Sektor bisnis digital antara lain modal ventura dan startup digital ternyata sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga acuan yang membuat biaya modal menjadi mahal. Bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS) yakni Silicon Valley Bank (SBV) terpaksa bangkrut, sementara di Indonesia

Penutupan dan pengambilalihan Silicon Valley Bank (SBV) oleh regulator pada Jumat (10/3) antara lain disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS (The Fed) yang menaikkan suku bunga dan memperburuk selera risiko investor.

Melansir berita dari theguardian.com, Senin (13/3), diketahui Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga dari rekor terendahnya sejak tahun lalu dalam upayanya melawan inflasi. Namun, investor memiliki selera risiko yang lebih rendah ketika uang yang tersedia bagi mereka menjadi mahal karena tarif yang lebih tinggi.

“Ini membebani startup teknologi – klien utama Silicon Valley Bank – karena membuat investor mereka lebih menghindari risiko,” tulis Guardian.

Karena suku bunga yang lebih tinggi, pasar untuk penawaran umum perdana ditutup untuk banyak perusahaan rintisan dan membuat penggalangan dana pribadi lebih mahal. Alhasil, beberapa klien Silicon Valley Bank mulai mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Ini memuncak dengan Silicon Valley Bank mencari cara pada minggu ini untuk memenuhi penarikan pelanggannya.

Untuk mendanai penebusan, pada hari Rabu Silicon Valley Bank menjual portofolio obligasi senilai USD 21 miliar yang sebagian besar terdiri dari Departemen Keuangan AS. Portofolio menghasilkan rata-rata 1,79 persen, jauh di bawah hasil Treasury 10 tahun saat ini sekitar 3,9 persen. Ini memaksa SVB untuk mengakui kerugian USD 1,8 miliar, yang diperlukan untuk mengisinya melalui peningkatan modal.

Sementara itu, di Indonesia perusahaan layanan belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan perusahaan akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang. Pengumuman itu tercantum di website resmi JD.ID.

“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan seluruh servis akan dihentikan efektif mulai 31 Maret 2023,” tulis pengumuman JD.ID.

Selanjutnya, JD.ID menginformasikan akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023. JD.ID merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Sebelum pengumuman tutup kali ini, JD.ID menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, per 22 Januari 2023.

Rencana penutupan JDL Express Indonesia ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 263 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 263 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top