Duniaindustri.com (Oktober 2023) — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai keberadaan kawasan berikat berpotensi mengganggu industri nasional. Pasalnya produk-produk yang berada di kawasan berikat atau di Pusat Logistik Berikat (PLB) tidak diketahui pasti berupa produk impor atau produk dalam negeri.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dari kajian internal, pihaknya menemukan sekitar 1.400 kawasan berikat atau PLB dimana di dalamnya terdapat skala kecil hingga besar. Barang-barang yang ada di dalam kawasan ini diusulkan oleh sebagian pihak untuk bisa dijual di pasar dalam negeri meski tidak diketahui secara pasti darimana asal produk industri tersebut.
Oleh sebab itu Kemenperin akan melakukan pengawasan super ketat terhadap produk-produk industri yang keluar dari kawasan berikat atau PLB demi melindungi industri manufaktur domestik.
Agus Gumiwang menegaskan pemerintah tidak ingin kecolongan dari pelonggaran aturan keluar masuk barang yang tidak jelas status asalnya. Sebab dari kajian sementara jika produk industri yang tersimpan di PLB diberikan kebebasan untuk dijual di pasar domestik berpotensi menjadi predator bagi produk industri yang resmi terdaftar di Indonesia.
“Prinsipnya antara kawasan berikat dan non berikat itu dasarnya harusnya punya level playing field yang sama. Jadi harus kita ciptakan fairness antara perusahaan industri di kawasan berikat atau di non kawasan berikat,” ujar Agus Gumiwang di Jakarta, Selasa (17/10).
Menurut Menperin, selama ini pemerintah tidak memiliki data yang pasti terkait jumlah kawasan berikat atau PLB. Sebaran dan jumlah mereka hingga aktivitas perusahaan tidak terdata secara pasti. Hal ini menimbulkan potensi industri manufaktur di dalam negeri akan dirugikan ketika tidak ada aturan yang jelas terhadap peredaran produk dari kawasan berikat.
“Jadi ketika kita tetapkan kebijakan misal 50 persen produk dari kawasan berikat boleh masuk ke dalam negeri dengan atas nama lemahnya pasar ekspor dan atas nama perlindungan terhadap tenaga kerja, tapi kita tidak tahu angka 50 persen itu dasarnya apa, 50 persen dari apa?” ungkap Agus Gumiwang.
Demi melindungi industri dan pasar dalam negeri, pemerintah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengendalian impor. Satgas ini nantinya terdiri dari unsur TNI/Polri, Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Badan Karantina.
Ditegaskan bahwa pengetatan arus masuk barang baik itu dari luar negeri atau dari kawasan berikat / PLB adalah demi kepentingan nasional. Menurutnya pemerintah tidak anti impor namun hanya sebatas pengendalian agar industri dan pasar domestik tidak dibanjiri produk impor.
“Jadi semua produk yang diproduksi dan beredar di Indonesia harus mematuhi regulasi yang ada serta harus memastikan bahwa kegiatan impor tidak boleh merugikan industri dalam negeri,” pungkas Menperin.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 279 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 279 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: