Duniaindustri.com (Desember 2021) – – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan kebijakan substitusi impor 35% pada 2022, salah satunya untuk memperdalam struktur industri manufaktur di dalam negeri, termasuk mengembangkan industri hulu. Di sektor petrokimia, Kemenperin mendukung perusahaan industri petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) dalam pembangunan proyek kompleks petrokimia yang kedua dengan nilai investasi mencapai USD5 Miliar.
“Kemenperin mendukung pembangunan kompleks kedua petrokimia PT CAP. Perusahaan tersebut selama ini memproduksi bahan baku plastik yang dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk hilir oleh sektor industri lainnya, seperti produk kemasan, pipa, otomotif, hingga elektronik,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam saat mendampingi kunjungan kerja spesifik Ketua Komisi VII DPR-RI dan jajarannya ke pabrik PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) di Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Pembangunan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri atau CAP2 merupakan upaya dalam memenuhi permintaan produk petrokimia dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Kompleks ini nantinya akan terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik sebelumnya yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia.
“Melalui anak perusahaan PT CAP, yaitu PT Chandra Asri Perkasa, pembangunan kompleks CAP2 nantinya akan menambah kapasitas total produksi dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun,” jelas Khayam. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal, mengurangi beban impor,mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mengakselerasi penerapan Industri 4.0 di Indonesia.
Pembangunan CAP2 saat ini berada dalam tahap Front-End Engineering Design (FEED) yang merupakan Stage 3 dalam proses tersebut. FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction (EPC)). Final Investment Decision (FID) akan diambil oleh para pemegang saham setelah seleksi EPC selesai. PT CAP menargetkan untuk mengambil FID pada tahun 2022 dan operasional CAP2 akan dimulai dari tahun 2026.
Pada bulan November 2021, PT CAP telah menunjuk empat kontraktor yaitu Toyo Engineering Corporation, Samsung Engineering Co., Ltd., Wood, dan PT Haskoning Indonesia untuk mengerjakan Front-End Engineering Design (FEED) bagi kompleks CAP2. Kerja sama tersebut melibatkan empat kontraktor dari Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
“Pemerintah Indonesia juga akan terus berupaya menciptakan iklim usaha industri yang baik, menguntungkan, dan berkesinambungan melalui berbagai kebijakan sehingga investasi seperti yang ditanamkan oleh PT CAP dapat terus bertumbuh dan kekuatan ekonomi negeri kita menjadi semakin kokoh,” ujar Khayam.
Ia menyampaikan, PT CAP yang berdiri sejak tahun 1992 tersebut memproduksi berbagai produk Olefin (Ethylene dan Propylene), Pygas dan Poliolefin (Polyethylene dan Polypropylene). Kapasitas produksi Ethylene sebesar 900 ribu ton/tahun, Propylene sebesar 490 ribu ton/tahun, Polyethylene sebesar 736 ribu ton/tahun dan Polypropylene sebesar 590 ribu ton/tahun. Saat ini, PT CAP telah menyerap tenaga kerja sekitar 1500 orang.
Substitusi impor bahan baku produk kimia sangat dibutuhkan oleh sektor inudstri ini. Volume impor bahan kimia di tahun 2020 telah mengalami penurunan dari tahun 2019, yaitu menjadi 25,1 juta ton dari 26 juta ton. Nilai impor bahan kimia juga menurun, dari USD18,9 Miliar di tahun 2019 menjadi USD15,9 Miliar pada 2020. “Sedangkan impor petrokimia juga menunjukkan penurunan, dari 7,99 juta ton (USD9,24 Miliar) di tahun 2019, menjadi 7,33 juta ton (USD7,14 Miliar) di sepanjang 2020,” pungkas Dirjen IKFT.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: