Duniaindustri.com (November 2015) – Kelebihan pasokan (oversupply) yang dialami industri semen nasional diperkirakan mencapai 24% dari total kapasitas nasional, menurut perhitungan duniaindustri.com. Estimasi tersebut berasal dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang memprediksi total konsumsi di Indonesia tahun ini 60,6 juta ton, sementara total kapasitas 79,8 juta ton.
Dengan demikian, diperkirakan terjadi kelebihan pasokan semen sekitar 24% atau setara 19,2 juta ton tahun ini. Estimasi tersebut jauh lebih tinggi dibanding proyeksi yang dibuat pada Juni 2015, dengan perkiraan oversupply sekitar 19%.
Ketua ASI Widodo Santoso sebelumnya menilai, kondisi oversupply dipicu oleh beroperasinya sejumlah pabrik baru seperti Semen Conch di Kalimantan Selatan, Semen Garuda di Jawa Barat, pabrik baru PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) di Tuban, pabrik semen BIMA di Jawa Tengah, serta pabrik baru PT Semen Bosowa. “Kondisi oversupply sangat merisaukan para produsen existing. Sehingga kami berharap proyek infrastruktur yang diprogramkan pemerintah bisa segara terealisasi sehingga bisa sedikit menyerap pasokan yang berlebih,” paparnya.
Jika proyek infrastuktur tidak segera berjalan, lanjut Widodo, sementara pabrik baru mulai beroperasi, maka jumlah pasokan yang diproduksi di dalam negeri akan semakin besar dan terjadi oversupply hingga 2020.
“Tahun depan kapasitas produksi nasional diperkirakan kembali meningkat menjadi 92,8 juta ton dengan beroperasinya beberapa pabrik baru seperti pabrik PT Semen Padang, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Sementara permintaan nasional pada 2016 diperkirakan hanya sekitar 69 juta ton dengan asumsi permintaan tumbuh 8% dengan catatan pembangunan infrastruktur berjalan normal,” ujarnya.
Konsumsi semen di Indonesia pada tahun ini diprediksi hanya tumbuh 1,1% menjadi 60,6 juta ton, dibanding realisasi tahun lalu 59,9 juta ton. Berdasarkan data ASI, pertumbuhan konsumsi mulai melambat sejak 2011 yang mencapai puncak pertumbuhan dengan catatan pertumbuhan pasar 17,7% secara tahunan. Setelah itu, pasar semen Indonesia pada 2012 tumbuh melambat menjadi 14,5%, dan terus melambat menjadi 5,5% pada 2013, 3,3% pada 2014, dan 1,1% pada 2015 (estimasi).
Periode Kritis
Industri semen di Indonesia akan memasuki periode kritis pada 2015-2020 seiring dengan kelebihan pasokan (oversupply) dengan hadirnya pemain baru, pelemahan permintaan domestik, serta kelesuan perekonomian nasional. Perusahaan yang tidak mampu bersaing diperkirakan akan mengalami kemunduran drastis hingga terancam bangkrut.
“Periode 2015-2020 adalah periode survival, yang tidak kuat bersaing tidak akan survive,” kata Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Mahendra Siregar.
Duniaindustri.com juga menilai persaingan produsen semen akan makin runcing dan sengit sehingga berpotensi menimbulkan perang harga untuk mempertahankan penjualan dan pangsa pasar. Hadirnya pemain baru di industri semen Indonesia telah berdampak pada kondisi oversupply di pasokan lokal. Hal itu bisa terjadi mengingat penjualan semen nasional periode Januari-Juli 2015 turun 4,12% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Duniaindustri.com mencatat setidaknya terdapat sekitar 9 pemain baru yang berminat berinvetasi di Indonesia dengan membangun pabrik baru (greenfield). Total investasi sembilan pemain baru di industri semen di Indonesia yang berencana membangun pabrik baru dengan nilai investasi total sekitar US$ 4,4 miliar. Investasi baru itu akan menambah kapasitas produksi semen nasional sebanyak 40,3 juta ton.
Pemain baru itu terdiri dari Siam Cement (Thailand) yang akan berinvestasi sekitar US$ 360 juta untuk membangun satu unit pabrik baru di Sukabumi, CNBM (China) dengan investasi US$ 350 juta yang akan dialokasikan untuk membangun pabrik baru di Jawa Tengah serta beberapa investasi baru dari Anhui Conch Cement, Ultratech, Semen Puger, Semen Barru, Semen Panasia, dan Jui Shin Indonesia. Secara total investasi sembilan pemain baru tersebut sekitar US$ 4,4 miliar dengan tambahan kapasitas produksi sebanyak 40,3 juta ton di 2017 saat pabrik beroperasi.
“Beberapa produsen semen yang mulai merealisasikan investasi pembangunan pabrik baru tahun ini antara lain Semen Merah Putih di Banten dan Anhui Conch Semen di Kalimantan Selatan,” ujar Tuti Rahayu, Direktur Kimia Hilir Kementerian Perindustrian.(*/berbagai sumber/tim redaksi 03)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:
KABAR BAIK!!!
Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.