Latest News
You are here: Home | Umum | Kelas Menengah Terhimpit, Evaluasi 100 Hari Presiden Prabowo
Kelas Menengah Terhimpit, Evaluasi 100 Hari Presiden Prabowo

Kelas Menengah Terhimpit, Evaluasi 100 Hari Presiden Prabowo

Duniaindustri.com (Januari 2025) — Seratus hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menjadi bahan evaluasi yang penting, terutama dalam konteks kebijakan ekonomi yang diusung. Dengan skala kabinet yang besar dan berbagai program populis yang dicanangkan, muncul pertanyaan besar mengenai keberlanjutan fiskal dan keseimbangan beban ekonomi yang ditanggung oleh berbagai lapisan masyarakat, terutama kelas menengah.

“Kelas menengah, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, menghadapi tekanan yang semakin besar akibat ambisi populis yang diterapkan oleh pemerintahan Prabowo. Program-program seperti Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan, dan peningkatan belanja infrastruktur membutuhkan alokasi anggaran yang sangat besar. Sementara itu, penerimaan negara yang didorong oleh target pajak yang tinggi membuat kelompok kelas menengah harus menanggung beban lebih berat dalam bentuk peningkatan pajak dan biaya hidup yang semakin tinggi,” ujar Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ, kemarin.

Salah satu kebijakan yang paling kontroversial dalam seratus hari pertama ini adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini awalnya menargetkan 17,5 juta penerima manfaat, namun rencana ekspansi hingga 82,5 juta penerima akan membutuhkan tambahan anggaran hingga Rp100 triliun.

Anggaran ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat semakin memperlebar defisit anggaran negara. Ketika defisit membesar, jalan keluar yang paling sering diambil adalah dengan menaikkan pajak dan mengurangi subsidi di sektor lain, yang berpotensi semakin menekan daya beli masyarakat kelas menengah.

Tidak hanya program MBG, ambisi Prabowo dalam mencapai swasembada pangan juga membutuhkan tambahan anggaran yang cukup besar, yakni Rp505 miliar.

Hal ini merupakan kebijakan yang baik jika dilaksanakan secara efisien. Namun, jika tidak ada strategi yang matang dalam implementasinya, maka tambahan anggaran ini hanya akan menambah beban fiskal negara tanpa menghasilkan dampak jangka panjang yang berarti.

Selain itu, pembangunan infrastruktur, terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pemekaran provinsi di Papua, juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kebutuhan belanja negara.

Menteri Pekerjaan Umum mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp60,6 triliun untuk mendukung proyek ini. Meskipun pembangunan infrastruktur penting untuk pertumbuhan ekonomi, anggaran sebesar ini seharusnya dipertimbangkan dengan matang agar tidak semakin membebani keuangan negara.

Salah satu faktor lain yang meningkatkan tekanan terhadap kelas menengah adalah kenaikan belanja pegawai negara. Pada tahun 2025, anggaran belanja pegawai diperkirakan meningkat menjadi Rp521,4 triliun, naik Rp60 triliun dari tahun sebelumnya. Dengan bertambahnya jumlah pegawai dan besarnya kabinet, peningkatan belanja pegawai ini semakin mempersempit ruang fiskal pemerintah untuk memberikan insentif kepada sektor swasta dan masyarakat kelas menengah.

Defisit APBN yang direncanakan sebesar 2,53% dari PDB atau Rp616,2 triliun diperkirakan akan melebar hingga 2,9% dari PDB atau sekitar Rp800 triliun. Hal ini disebabkan oleh kenaikan belanja akibat program-program prioritas dan bertambahnya jumlah kementerian serta lembaga dalam kabinet Prabowo.

Untuk menutupi defisit ini, pemerintah perlu meningkatkan penerimaan pajak, yang berarti target penerimaan pajak pada tahun 2025 sebesar Rp2.189,3 triliun harus tercapai.

Tantangan terbesar adalah bahwa target ini memerlukan kenaikan 13,29% dari tahun 2024, yang tampaknya sulit tercapai mengingat pertumbuhan ekonomi yang belum menunjukkan pemulihan signifikan.(*/tim redaksi 08/Safarudin/indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top