Duniaindustri.com (November 2021) – Sektor industri kosmetik menjadi salah satu sektor usaha yang terus mencatatkan pertumbuhan double digit di era pandemi. Trend pertumbuhan tersebut telah berlangsung 3-5 tahun terakhir, ditopang tingginya kesadaran konsumen akan ‘nutrisi’ kecantikan serta besarnya populasi dan segmentasi konsumen dari mulai entry level hingga middle up.
“Tren pertumbuhan yang solid ini telah berlangsung 3-5 terakhir, seiring booming skincare dan massifnya promosi dari berbagai brand. Hasilnya brand-brand yang sebelumnya masih merintis, kini booming dan banyak digandrungi,” jelas salah satu manajemen pabrik kosmetik yang diwawancarai tim Duniaindustri.com tanpa mau menyebut jatidirinya, kemarin.
Sentimen lainnya, lanjut dia, ekspansi budaya Korea melalui K-Pop serta keterjangkauan harga jual juga menjadi pendorong pertumbuhan sektor industri kosmetik. “Awareness kaum muda dan milenial dengan adanya social media menjadi lebih tinggi. Apalagi hampir seluruh selebriti menjadi iklan berjalan untuk produk kosmetik,” paparnya.
Pertumbuhan industri kosmetik yang cenderung tinggi juga mendorong penambahan jumlah pemain. Pada 2017, jumlah industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan menjadi total saat ini lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.
Pada 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik dibanding pada 2016 sebesar US$ 470,30 juta. Indonesia merupakan salah satu pasar produk kosmetik yang cukup potensial sehingga usaha ini dapat menjanjikan bagi produsen kita yang ingin mengembangkannya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso meyakini, pasar produk kosmetik di Indonesia berpotensi terus tumbuh seiring dengan tren penggunaan yang semakin berkembang. “Kalau sebelumnya hanya dua langkah, sekarang konsumen sudah banyak mengaplikasikan kosmetika 5-10 langkah, dimulai dari pembersih, serum, dan lain-lain,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Sancoyo, produsen kosmetik di dalam negeri dituntut dapat memenuhi selera konsumen saat ini apabila tidak ingin kalah bersaing dengan produk impor. “Untuk mengetahui tren permintaan produk kosmetik, kami aktif mengadakan pameran setiap tahun yang mengundang para pemain global di bidang bahan baku, kemasan, dan mesin,” imbuhnya, beberapa waktu lalu.
Sancoyo yang juga menjabat sebagai Governance and Corporate Affairs Director and Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjelaskan, bahwa pangsa pasar kosmetika di Indonesia masih berpotensi untuk tumbuh di masa datang seiring dengan trend penggunaan kosmetik yang terus berkembang.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: