Duniaindustri.com (Juli 2025) — Apa yang sebenarnya terjadi pada LPEI sehingga negara dirugikan hingga Rp 11,7 triliun? Itulah pertanyaan mendasar yang harus kita ajukan hari ini. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang didirikan untuk memperkuat ekspor nasional, justru menjadi mesin penghasil uang bagi koruptor negara.
“Seperti mobil mewah yang dimodifikasi untuk balapan liar oleh oknum tak bertanggung jawab, LPEI disalahgunakan hingga kehilangan fungsi dasarnya sebagai lembaga pembiayaan ekspor yang sehat,” ujar Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, kemarin.
Kasus ini mengingatkan kita pada pepatah lama, “Jerami emas pun akan habis bila dimakan tikus rakus.” Fasilitas kredit triliunan rupiah yang seharusnya membantu eksportir nasional menembus pasar dunia malah habis dikorupsi segelintir orang.
Dugaan korupsi LPEI bermula dari pemberian fasilitas kredit kepada debitur yang tidak memenuhi kelayakan. “Faktanya, investigasi menunjukkan proses verifikasi nyaris tidak dilakukan. Kredit tetap cair, meski perusahaan penerima (PT Petro Energy, misalnya) tidak memiliki rekam jejak keuangan memadai. Ini bukan sekadar kasus penyelewengan dana biasa,” jelasnya.
Dia menjelaskan kasus ini adalah bukti bahwa tata kelola (governance) di banyak lembaga keuangan negara masih bersifat formalitas. OJK dari peristiwa korupsi telah kehilangan kredibilitasnya. “Seperti pagar berduri yang ditancapkan tanpa kawat listrik, hanya menakuti tapi tidak mencegah pencuri masuk,” tegasnya.
Bayangkan lampu jalan yang hanya berfungsi untuk penerangan, tapi tidak ada kamera CCTV atau patroli polisi. Koruptor melenggang bebas di bawah terang lampu hukum, karena hukum hanya menyinari tetapi tidak menindak. Inilah kondisi LPEI dan lembaga serupa: ada regulasi, ada prosedur, namun nihil pengawasan substansial.
Jika kita mengkaji tanggung jawab pimpinan, maka logika dasar hukum administrasi publik dan pidana korupsi jelas menyatakan bahwa direksi yang menandatangani dan memerintahkan pencairan tanpa verifikasi harus dimintai pertanggungjawaban.
Namun, penegakan hukum seringkali tebang pilih, sehingga menimbulkan defisit kepercayaan rakyat. LPEI adalah lembaga non-bank milik negara dengan wewenang strategis menyalurkan pembiayaan ekspor menggunakan dana APBN.
Namun posisinya yang berada di ‘pinggir regulasi’ perbankan nasional menjadikannya celah empuk bagi moral hazard.
Tidak diawasi ketat layaknya bank umum, dan tidak diaudit berkala oleh auditor independen eksternal, LPEI bagaikan kolam yang diisi banyak ikan, tanpa jaring pengaman dari serangan buaya koruptor.
“Kasus ini membuktikan bahwa ketika kebijakan tidak disertai imunitas terhadap korupsi, maka seberapa mulia pun tujuan lembaga tersebut hanya akan berakhir sebagai slogan kosong,” paparnya.(*/tim redaksi 09)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: