Duniaindustri (Juni 2011) – Dalam periode Januari-Mei 2011, penjualan semen di Indonesia mencapai Rp 18,39 triliun atau setara 18,39 juta ton. Angka itu meningkat 13,5% dibandingkan periode Januari-Mei 2010 sebanyak 16,19 juta ton.
Nilai pasar semen di Indonesia itu merupakan perhitungan tim redaksi duniaindustri berdasarkan volume penjualan semen nasional dikalikan harga rata-rata per sak yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak semen berisi 50 kilogram. Sedangkan harga semen berkisar Rp 49.000-Rp52.000 per sak berisi 50 kilogram tergantung daerah, atau apabila dirata-rata sekitar Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram. Dengan begitu, penjualan semen di Indonesia periode Januari-Mei 2011 mencapai Rp 18,39 triliun.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di Banten mencetak pertumbuhan tertinggi sepanjang Januari-Mei 2011, dibandingkan daerah lain di Indonesia. Pasar semen di Banten naik 28,5% dari 819 ribu ton menjadi 1,05 juta ton. Disusul penjualan semen di Jakarta yang naik 25% dari 1,49 juta ton menjadi 1,8 juta ton.
Konsumsi semen di Pulau Jawa naik paling tinggi dibandingkan pulau lain di Indonesia. Pasar semen di Pulau Jawa naik 17,1% dari 8,55 juta ton menjadi 10,01 juta ton. Disusul konsumsi semen di Sumatera yang naik 14,3% dari 3,8 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Sedangkan penjualan semen di Maluku dan Papu justru turun 10% dari 366 ribu ton menjadi 406 ribu ton.
Ekspor semen Indonesia pada lima bulan pertama 2011 tercatat turun 51,1% dari 1,08 juta ton menjadi 530 ribu ton.
Pangsa Terbesar
Data duniaindustri mencatat, Semen Gresik Group (PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa) menguasai 43% pasar semen nasional, disusul PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk yang memiliki pangsa 31% di pasar semen Indonesia, kemudian PT Holcim Indonesia Tbk dengan pangsa 14%, dan produsen lainnya seperti PT Semen Bosowa, PT Semen Andalas, PT Semen Baturaja sebesar 12%.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat penjualan semen selama tahun 2010 sebesar 40,7 juta ton, naik 5% dibanding 2009 yang hanya 38 juta ton, dengan kontribusi terbesar masih di Pulau Jawa. Peningkatan penjualan ini disebabkan oleh stabilnya suku bunga perbankan serta realisasi proyek infrastruktur di berbagai daerah.
Tahun 2011, ASI menargetkan penjualan semen sebesar 43 – 44 juta ton atau naik sekitar 6% dibanding tahun 2010. Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengakui, seluruh produsen semen domestik siap untuk menambah kapasitas guna mengantisipasi lonjakan permintaan.
Rata-rata harga semen buatan PT Semen Gresik Tbk berada di kisaran Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pada 2010. PT Semen Bosowa menjual produksinya seharga Rp 50.000 per sak isi 50 kg. Sedangkan Semen Tiga Roda produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dijual Rp 48.000 hingga Rp 49.000 per sak.
Sementara harga jual semen produksi PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang berkisar Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per sak. Harga Semen Gresik dan Semen Tonasa lebih mahal karena masyarakat sekitar lebih banyak mengkonsumsi kedua merek tersebut.(Tim redaksi 02)