Latest News
You are here: Home | Umum | Jakarta Kembali PSBB Total, Dunia Usaha Kembali Hadapi Tantangan Pembatasan Aktivitas
Jakarta Kembali PSBB Total, Dunia Usaha Kembali Hadapi Tantangan Pembatasan Aktivitas

Jakarta Kembali PSBB Total, Dunia Usaha Kembali Hadapi Tantangan Pembatasan Aktivitas

Duniaindustri.com (September 2020) – Provinsi DKI Jakarta akhirnya memutuskan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total seperti langkah awal menghadapi pandemi Covid-19. Kebijakan tersebut diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai ‘rem darurat’ untuk memutus penyebaran Covid-19 yang terus meningkat belakangan ini.

Anies menjelaskan dengan kembali ke PSBB total, semua aktivitas dan kegiatan perkantoran akan kembali dilarang. Kegiatan bekerja diutamakan dari rumah atau work from home. Kegiatan ibadah di rumah ibadah besar yang mendatangkan jamaah dari berbagai wilayah akan dilarang. Ini berbeda dari PSBB sebelumnya yang mendorong semua aktivitas beribadah dilakukan di rumah, apa pun ukuran rumah ibadahnya.

Selain itu, Anies menegaskan perbedaan PSBB kali ini dengan PSBB yang berlaku pada Maret 2020 lalu adalah kegiatan usaha. Kali ini, ia mengatakan, kegiatan usaha masih diperbolehkan. Mengenai kegiatan usaha, Anies mengaku telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Ia menyebut 11 bidang esensial akan tetap beroperasi, sedangkan usaha non-esensial masih akan akan dievaluasi agar tidak menimbulkan penularan Covid-19.

Menurut Anies, kebijakan PSBB total di Jakarta ini akan resmi berlaku mulai Senin (14/9). Karena itu, masih ada waktu bagi pengelola perkantoran dan pelaku usaha di luar 11 bidang esensial untuk melakukan penyesuaian.

Di sisi lain, Anies menerangkan, Pemprov DKI akan kembali membatasi transportasi umum, baik armada dan jam operasional. Kebijakan pembatasan kendaraan pribadi ganjil-genap juga akan kembali ditiadakan.

Anies menegaskan dengan diberlakukannya kembali PSBB, Pemprov DKI bertanggungjawab kembali memberikan bantuan sosial bagi warga yang terdampak PSBB. “Nantinya Pemprov DKI bersama Kementerian Sosial akan melanjutkan bantuan sosial kepada warga yang paling rentan terdampak akibat PSBB ini,” imbuhnya dalam konferensi pers virtual.

Gubernur DKI itu menyatakan tiga alasan Pemprov DKI memberlakukan kembali PSBB. Pertama, angka kematian yang sudah mencapai 2,7%. Kedua, keterpakaian ruang isolasi mencapai 77% dan keterpakaian ruang ICU mencapai 83%. Jika hal ini terus dibiarkan, Anies memperkirakan, Jakarta memasuki kondisi darurat. Bahkan pada pekan kedua Oktober mendatang, kapasitas ruang isolasi dan ICU akan penuh dengan pasien Covid-19.

Menurut Anies, ia sudah berupaya berupaya menaikkan kapasitas tempat tidur di RS hingga 20 persen, yakni mencapai 48 ribu tempat tidur. Namun upaya tersebut ternyata akan sia-sia bila kasus temuan Covid terus naik akibat tidak ada pembatasan aktivitas seperti saat awal PSBB.

Berdasarkan catatan tim Duniaindustri.com, pada bulan kesembilan tahun 2020, pandemi Covid-19 diyakini sedang mendaki puncak penyebaran virus di negeri ini. Berbagai kebijakan dan instruksi pemerintah berupaya untuk menangani dan meredam puncak kurva tersebut agar pandemi cepat berlalu. Seiring dengan itu, geliat iklim usaha yang tercermin dari Indeks manufaktur Indonesia alias Purchasing Managers Index (PMI) justru meningkat, menandakan upaya pemulihan setelah tujuh bulan dilanda efek pandemi.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melaju ke titik tertinggi pada 29 Agustus 2020 sebesar 3.308 dalam sehari, melampui level tertinggi harian pada 29 Juni 2020 sebesar 2.657. Hal itu memicu kekhawatiran serangan gelombang kedua dari pandemi Covid-19, di tengah menguatnya harapan vaksin penyembuh.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia bakal terjadi pada kisaran Agustus – September 2020. Menyadari hal itu, dalam enam bulan terakhir pemerintahan Jokowi telah all out dan menginstruksikan seluruh jajaran menterinya untuk bekerja keras menangani dan mencegah penyebaran Covid-19.

Meski demikian, tren geliat industri manufaktur secara global mulai bergairah ditandai peningkatan indeks produksi dan pesanan baru. Indeks manufaktur Indonesia alias Purchasing Managers Index (PMI) dari IHS Markit naik menjadi 50,8 di Agustus 2020, membaik dari posisi Juli 2020 yang di level 46,9.

Meski demikian, kebijakan PSBB total yang diterapkan di Jakarta dapat berpengaruh signifikan terhadap geliat dunia usaha di negeri ini. Market trend terbaru akan kembali bergeser dengan adanya kebijakan PSBB total, seperti awal penanganan pandemi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 199 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 199 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top