Duniaindustri.com (November 2014) – Investor banyak melepas saham-saham dengan kinerja buruk hingga kuartal III 2014. Contohnya, saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), emiten peternakan dan pakan ternak, turun hingga 21% ke level Rp 2.465.
Kinerja emiten hingga kuartal III yang mengecewakan menjadi salah satu penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (3/11). Tiga saham berikut mendorong pengurangan poin di bursa lantaran dilepas investor.
Berikut tiga saham yang paling banyak menyumbang poin penurunan pada bursa. Ketiganya mencatat penurunan kinerja di kuartal III tahun ini.
Saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) merosot 21% siang ini menjadi Rp 2.465, dan menjadi penurunan terbesarnya dalam empat tahun terakhir. MAIN menyumbang penurunan 1,25 poin bagi bursa.
Penyebab merosotnya saham MAIN adalah penurunan laba sampai 92%. Malindo mencatat laba Rp 18,5 miliar saja di akhir September 2014 dari posisi kuartal III tahun lalu yang masih sebesar Rp 242 miliar.
Selain itu, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) merosot 5% dan ditutup sementara ke harga Rp 3.990. Saham produsen pakan ternak dan penjual bahan-bahan makanan hewani ini memberatkan bursa dengan penurunan 3,7 poin. Ini merupakan penurunan terbesar CPIN dalam sebulan terakhir.
CPIN di akhir September 2014 mencatat laba Rp 1,71 triliun, merosot 22% dari periode yang sama tahun lalu di Rp 2,2 triliun.
Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang berniat melepas 4.500 menara lagi tahun depan, sampai siang ini merosot 2,26% ke Rp 5.400. EXCL menyumbang penurunan 1,15 poin pada IHSG.
XL mencatat kerugian sebesar Rp 901 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2014. Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menyatakan, hal ini akibat meningkatnya beban bunga dari pinjaman untuk pembayaran AXIS dan juga peningkatan kerugian forex.(*/berbagai sumber)