Duniaindustri (Juni 2011) – Satu lagi investor Eropa memperkuat investasi di Indonesia. Setelah Syngenta Group asal Swiss menambah investasi, kini giliran The Linde Group, investor Jerman, melalui anak usahanya PT Linde Indonesia membangun pabrik di Cilegon, Banten, senilai Rp 1,2 triliun.
Pabrik baru Linde mampu menghasilkan produk gas oksigen sekitar 2.000 ton per hari. Gas oksigen tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas pabrik baja baru hasil patungan antara PT Krakatau Steel Tbk dan Pohang Steel Co (POSCO), yakni PT Krakatau POSCO.
Linde telah menandatangani kerja sama suplai gas industri jangka panjang antara The Linde Group dengan Krakatau Posco. Krakatau Posco saat ini sedang membangun pabrik baja tahap pertama dengan kapasitas tiga juta ton per tahun di Cilegon.
Presiden Direktur PT Linde Indonesia Darren Webster mengatakan, pabrik baru itu akan dibangun di Cilegon dengan pekerjaan konstruksi dimulai 2011. “Kapasitas yang akan kami bangun untuk karbondioksida sekitar 100 ton per hari. Pembangunan pabrik pemisahan udara dan karbondioksida itu untuk memenuhi pertumbuhan peningkatan konsumsi akan gas industri di Indonesia,” kata Darren dalam keterangan tertulis.
Darren mengatakan, di industri gas The linde Group merupakan produsen gas yang memiliki posisi terkuat dan suplai terlengkap di Indonesia. “Kami memiliki ragam produk terlengkap dalam bentuk gas cair dan gas bertekanan di dalam tabung, termasuk oksigen, nitrogen, argon, karbondioksida, hidrogen, asetilen, helium, shieldinggases, food-grade gases, high purity gases, dan special gases,” ujar dia.
Sanjiv Lamba, managing director South East Asia Linde Group, menambahkan Linde Indonesia mulai beroperasi di Indonesia sejak 1971. Perseroan melayani penyediaan gas bagi berbagai konsumen industri, seperti di sektor besi baja, logam, makanan dan minuman, otomotif, kesehatan, kimia, dan kaca.
Kemudian, pada September 2006, induk usaha linde Indonesia di Munich, Jerman mengakuisi The BOC Group untuk membentuk The Linde Group. The BOC Group di Indonesia memiliki anak usaha bernama PT BOC Gases Indonesia. “Nilai akuisisi kala itu sekitar 8,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 1,23 triliun. Sedangkan di Indonesia, Linde Indonesia sejak 2006 telah berinvestasi lebih dari 45 juta euro atau sekitar Rp 550 miliar,” kata Sanjiv.
Sanjiv menjelaskan, investasi yang telah dikembangkan Linde Indonesia antara lain instalasi udara utama pada 2008 di Gresik, Jawa Timur, untuk produksi tembaga, instalasi gas engine di Gresik pada 2009 untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik menjadi 57 megawatt (MW), serta sebuah pabrik gas nitrogen yang baru dibangun pada 2010 di Cikarang, Jawa Barat.
Sebagai tambahan pemenuhan kebutuhan gas oksigen pabrik Krakatau Posco sebesar 1.680 ton per hari, pabrik Linde yang baru ini akan mulai beroperasi di Oktober 2013 dan memproduksi produk-produk gas cair untuk memenuhi permintan gas-gas industri yang meningkat di Jawa Barat.(Tim redaksi 03)