Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Investor AS Cari Lahan Sawit 250 Ribu Hektare
Investor AS Cari Lahan Sawit 250 Ribu Hektare

Investor AS Cari Lahan Sawit 250 Ribu Hektare

Duniaindustri (Maret 2012) — Investor asal Amerika Serikat (AS) mencari lahan untuk perkebunan sawit seluas 250 ribu hektare di Indonesia. Investor AS yang namanya terdaftar di bursa efek AS itu menyiapkan investasi US$ 1,25 miliar atau setara US$ 5.000/hektare.

Sumber duniaindustri.com yang mengetahui rencana transaksi itu menyatakan, nama perusahaan AS tersebut cukup tenar di negeri Paman Sam dan ‘mejeng’ di bursa efek AS. “Dia bilang 250 ribu hektare kebun sawit masih ada di Indonesia mengingat Indonesia menjadi produsen sawit terbesar di dunia,” ceritanya.

Dia tidak mau menyebut nama perusahaan AS tersebut karena tidak mau menghebohkan. Lokasi yang diincar perusahaan pun belum mau dibocorkan karena khawatir harga lahan akan naik terlebih dahulu.

Saat ini PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) menjadi penguasa lahan sawit terbesar di Indonesia. Smart menguasai lahan sawit seluas 480 ribu hektare. Total lahan sawit di Indonesia pada 2012 diperkirakan mencapai 8,2 juta hektare.

Seorang eksekutif SMART yang enggan diungkap jatidirinya menyebutkan dengan luas lahan itu, Sinarmas Agro menjadi produsen sawit terbesar di Indonesia. “Sinarmas Group juga memiliki 1 juta hektare lahan sawit di Papua yang belum digarap,” ujarnya kepada duniaindustri.com.

Peringkat kedua yang menjadi penguasa lahan sawit di Indonesia adalah Wimar International dengan 350 ribu hektare, selanjutnya PT Minamas Plantation, anak usaha Sime Darby Plantation Sdn Bhd (produsen sawit terbesar di dunia) yang menguasai area perkebunan sawit sebesar 280 ribu hektare di 8 provinsi di Indonesia.

Sedangkan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguasai lahan sawit mencapai 265.000 hektare yang tersebar di Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan perkebunan milik Grup Astra ini akan menambah lahan perkebunan baru di wilayah Indonesia Timur sekitar 10.000 hektare.

Saat ini Indonesia sudah melampaui Malaysia menjadi produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia. Indonesia menguasai 44,5% produksi CPO dunia, sedangkan Malaysia 41,3%.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia pada 2012 mencapai 25 juta ton. Angka tersebut setara dengan US$ 25 miliar atau Rp 225 triliun sesuai proyeksi harga sawit di pasar internasional US$ 1.000 per ton.

Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan jumlah produksi itu naik 6,4% dibandingkan 2011 yang mencapai 23,5 juta ton. Total areal perkebuanan sawit Indonesia pada 2012 akan mencapai 8,2 juta hektare. Ekspor sawit dan produk turunannya asal Indonesia diperkirakan 17,5-18 juta ton atau setara US$ 17,5-18 miliar. Harga sawit di pasar internasional pada 2012 diperkirakan berkisar US$ 1.000-1.200 per ton.(Tim redaksi 02)

One comment

  1. Terima kasih atas atensinya, Anda bisa menggunakan fitur share to buy atau trading hub untuk melisting penawaran Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top