SEKTOR BAJA, OTOMOTIF, DAN KIMIA JADI INCARAN
Duniaindustri.com — Perusahaan-perusahaan besar asal Korea Selatan dan Jepang terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Investor dari dua negara itu mengincar pasar domestik dan regional Asean sebagai market terbesar di Asia Pasific.
Perusahaan Korea Selatan antara lain Pohang Steel Corporation (Posco), Hankook Tire Co Ltd, Lotte Group akan berinvestasi di Indonesia sekitar US$ 12,2 miliar. Sedangkan perusahaan Jepang antara lain Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Sumitomo akan berinvestasi di Indonesia sekitar US$ 900 juta.
Posco tertarik menggarap baja di Indonesia mengingat kebutuhan baja di Indonesia masih sebagian dipasok impor. Posco menggandeng PT Krakatau Steel Tbk untuk membangun pabrik pelat baja di Cilegon, Banten, senilai US$ 6 miliar dalam dua tahap.
Lotte Group juga berencana investasi hingga US$ 5 miliar di berbagai sektor, seperti petrokimia, properti, dan ritel dalam 4 tahun mendatang. Lotte Group merupakan konglomerasi bisnis terkemuka di Korea Selatan yang bergerak di sektor makanan ringan, hotel, ritel, jasa keuangan, kimia, elektronik, konstruksi, penerbitan, dan hiburan.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan Lotte juga berniat merambah ke sektor lain, terutama petrokimia dan properti. “Selain mengembangkan ritel, Lotte juga mau ekspansi ke beberapa sektor bisnis lainnya. Yang paling penting itu investasi mereka di bidang petrokimia kira-kira sampai US$ 5 miliar,” ujarnya.
Hankook Tire Co Ltd, produsen ban terbesar ketujuh di dunia asal Korea Selatan, akan menanamkan modal US$ 1,2 miliar di Indonesia hingga 2014 untuk pembangunan pabrik ban di Cikarang, Jawa Barat. Dalam tahap awal, Hankook Tire Co Ltd yang membentuk perusahaan bernama PT Hankook Tire Indonesia menginvestasikan US$ 353 juta.
Pembangunan pabrik Hankook di Cikarang dimulai pada kuartal I 2011 dan ditargetkan selesai pada September 2014 dengan kapasitas produksi mencapai 6 juta ban per tahun. Pabrik baru Hankook yang dibangun di atas lahan seluas 60 hektare di Cikarang akan memproduksi ban untuk kendaraan roda empat dan roda dua.
Investasi Hankook di Indonesia akan mendongkrak kapasitas terpasang di industri ban mobil nasional dari posisi 2010 sebesar 59 juta unit per tahun. Adapun kapasitas produksi ban mobil nasional sebesar 43 juta unit per tahun pada 2009.
Jepang Tak Ketinggalan
Prinsipal otomotif Jepang tampaknya tak mau ketinggalan dalam menangkap peluang investasi di Indonesia. Sebut saja, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN) berencana memperluas pabrik di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi Rp 1,7 triliun. PT Astra Daihatsu Motor juga berencana membangun pabrik perakitan mobil senilai Rp 2,1 triliun pada tahun ini.
Selain itu, Suzuki Motor Corporation menyiapkan dana investasi Rp 4,2 triliun untuk menambah kapasitas produksi pabrik perakitan mobil di Indonesia. Sedangkan Chairman & CEO Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki menjelaskan, Suzuki Motor Corporation menyiapkan dana sebanyak 40 miliar yen atau setara dengan Rp 4,2 triliun untuk mengembangkan kapasitas produksi mobilnya hingga 170.000-180.000 unit per tahun di Indonesia. Saat ini, kapasitas produksi mobil Suzuki di Indonesia baru mencapai 100.000 unit per tahun.
Sementara itu, PT Sumitomo Construction Machinery Indonesia, anak usaha Sumitomo Construction Machinery Co Ltd—prinsipal alat berat asal Jepang, membangun pabrik alat berat di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, dengan nilai investasi sekitar US$ 100 juta. Pabrik baru itu akan beroperasi September 2011.
Pabrik Sumitomo itu akan memproduksi 1.000 unit hydraulic excavators per tahun dengan empat tipe, yakni 12 ton, 21 ton, 24 ton, dan 35 ton. Sumitomo akan membangun pabrik tersebut di area seluas 100.000 meter persegi di Karawang dan menyerap tenaga kerja 200 orang.
Jika sudah beroperasi, pabrik Sumitomo di Karawang akan menjadi salah satu basis produksi di kawasan Asia. Selama ini prinsipal alat berat Jepang itu mengekspor alat berat dari pabriknya di Chiba, Jepang. Pada 2009, produksi alat berat Sumitomo baru mencapai 250 unit. Dengan adanya pabrik baru di Karawang, produksi alat berat Sumitomo diproyeksikan mencapai 1.000 unit per tahun pada 2014.(Tim redaksi 03)