Duniaindustri.com (April 2019) — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan nilai investasi industri makanan dan minuman pada 2019 dapat menembus Rp 63 triliun, naik 11% dibanding capaian tahun lalu. Target investasi tersebut berkontribusi sekitar 28% dari total investasi di sektor manufaktur sebesar Rp 222,3 triliun pada 2018.
Dengan tambahan investasi tersebut, Kemenperin menargetkan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di atas 9% pada 2019. “Pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan menufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas yang signifikan. Pemerintah akan terus menggenjot kinerja dan menarik investasi sektor industri berorientasi ekspor dan substistusi impor,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Sektor makanan dan minuman menjadi salah satu dari sektor industri padat karya, selain industri tekstil dan alas kaki. Kemenperin menargetkan investasi untuk industri alas kaki serta tekstil dan produk tekstil (TPT) masing-masing Rp2,8 triliun dan Rp14 triliun, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kemenperin juga mencatat, investasi di sektor industri manufaktur terus tumbuh signifikan. Pada 2014, penanaman modal masuk sebesar Rp195,74 triliun, kemudian naik mencapai Rp222,3 triliun di 2018. Peningkatan investasi ini mendongkrak penyerapan tenaga kerja hingga 18,25 juta orang di 2018, yang berkontribusi 14,72% terhadap total tenaga kerja nasional.
“Dari tahun 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4%. Dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019, seiring adanya realisasi investasi,” jelasnya.
Kemenperin menargetkan, sepanjang 2019, pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4%. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.
Salah satu industri makanan minuman, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expanditure (capex) sebesar Rp 1,1 triliun pada 2019. Belanja modal ini akan digunakan untuk biaya produksi dan memperbesar kapasitas mesin produksi.
Sancoyo Antarikso, Governance & Corporate Affairs Director PT Unilever Tbk mengatakan, belanja modal yang disiapkan tahun 2019 ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu yakni sekitar Rp 1,1 triliun.
Menurutnya, belanja modal yang dianggarkan untuk menambah kapasitas mesin di atas 50% dari total belanja modal yang disiapkan. Menurutnya, besaran belanja modal biasanya sebesar 2,6% dari total penjualan Unilever.
Sancoyo menjelaskan, sumber dana belanja modal masih mengandalkan dana internal kas perusahaan, dan jika tidak mencukupi maka sisanya akan dipenuhi dari pinjaman perbankan.(*/tim redaksi 05 & 06/Safarudin)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
Pemasok alkes berkualitas dan termurah: